Mohon tunggu...
Azwar Abidin
Azwar Abidin Mohon Tunggu... Dosen - A humble, yet open-minded wordsmith.

Faculty Member at FTIK, State Islamic Institute of Kendari. Likes Reading, Drinks Coffee.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seberapa Penting Lingkaran Persahabatan Peserta Didik?

29 Januari 2020   20:57 Diperbarui: 2 Februari 2020   08:28 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimensi-dimensi Jalinan Persahabatan

Jalinan persahabatan dimaknai secara filosofis oleh banyak kebudayaan. Filsuf, seperti Socrates, malah menjadikan persahabatan sebagai titik mula analisis perilaku sosial.

Konsep arete dari Platon pun banyak diilhami oleh kisah inspiratif persahabatan. Kedua filsuf tersebut menyebutkan bahwa dimensi sipil dari persahabatan di peradaban Yunani dan Romawi kuno berfungsi layaknya lem yang mengeratkan ikatan sosial.

Diskusi tentang persahabatan dari sudut pandang beberapa filsuf dapat menuntun kita memahami bagaimana jalinan itu punya dampak signifikan di dunia pendidikan. Dalam Nicomachean Ethics, Aristoteles menukil "Forwithout friends no one would choose to live, though he had allother goods" bahwa tanpa sahabat, hidup bergelimang harta benda akan terasa hampa.

Aristoteles membedakan tiga tipe sahabat: yang berguna, yang menyenangkan, dan yang tulus. Menurutnya, tipe sahabat yang tulus adalah yang terbaik.

Tipe sahabat ini membangun persahabatn berdasarkan tabiat yang baik dan saling menjaga/ mendukung untuk mencapai potensi maksimalnya masing-masing. Persahabatan ini punya cita-cita luhur yang melibatkan masing-masing individunya.

Di lingkungan belajar, pendidik bisa membangun kelompok-kelompok kecil di mana masing-masing bertanggungjawab atas kondisi anggota kelompoknya.

Setiap anggota kelompok tersebut mesti mengetahui kondisi anggota yang lain dan setidaknya menjalin komunikasi sekali dalam sehari. Jalinan ini berlanjut ke lingkungan mana saja di luar sekolah/ kampus. Nantinya, anggota kelompok boleh ditukar/ digabung dengan anggota kelompok lain namun mekanisme aturan yang berlaku tetap sama.

Kelompok persahabatan penting dalam pertumbuhan konsep diri pribadi peserta didik. Aristoteles menyebutkan bahwa hal ini mempercepat pembentukan karakter sekaligus sebagai penanda suatu momen kebahagiaan dari ingatan hidup mereka di saat-saat diliputi gundah.

Kelompok ini juga melatih toleransi di mana perbedaan minat dan ketertarikan di antara anggota merupakan kasus bagi mereka belajar untuk menerima dan memaklumi.

Francis Bacon, filsuf yang melegenda lewat Novum Organum-nya malah mengatakan dengan sarkas bahwa orang yang hidup tanpa sahabat itu entah punya sifat buas atau mungkin mencoba menjadi Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun