angin yang terlukis tawamu,
menjadi melodi paling indah, yang pernah aku miliki.
sebab semua yang menjadi saksi, tersimpan elok dalam relung hati ini.
kuharap---antara kita dapat saling menjaga,
sebagaimana aku berbagi kisah pada malam.
dalam bait aksara yang kutulis,
dimana hingga detik ini,
belum dapat menemukan waktu penghentian,
yang menyatu dalam sebuah inti,
berjudulkan surat cinta dari angkasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!