"Surat Cinta Dari angkasa"Â
lentera milikku redup hampir padam,
setelahnya reda kemudian,
dalam samar aku diam,
lalu semesta hadirkan kamu,
menjadi sinar yang begitu terang,
diantara gelap kehampaan.
kamu ...Â
pemilik tenang dari berjuta risau kata rindu,
yang tak akan pernah habis.
kamu perlu tahu,
angin yang terlukis tawamu,
menjadi melodi paling indah, yang pernah aku miliki.
sebab semua yang menjadi saksi, tersimpan elok dalam relung hati ini.
kuharap---antara kita dapat saling menjaga,
sebagaimana aku berbagi kisah pada malam.
dalam bait aksara yang kutulis,
dimana hingga detik ini,
belum dapat menemukan waktu penghentian,
yang menyatu dalam sebuah inti,
berjudulkan surat cinta dari angkasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H