Bagaimana dengan Ahok?
Apa disampaikan Muara Sirait dari kader PDIP adalah benar bahwa Megawati memberi sinyal mengusung Ahok untuk DKI. Â
Maruarar menjelaskan, sinyal pertama adalah saat Ahok menghadiri ulang tahun Megawati. Â Ahok yang saat itu hadir di tengah-tengah elite PDI-P mendapatkan potongan tumpeng pertama dari Megawati.Â
Sinyal kedua adalah saat Ahok menghadiri peluncuran buku Megawati. Diantara tamu-tamu penting yang hadir, Ahok juga mendapatkan buku pertama dari Megawati.Â
Ketiga, saat haul Taufik Kiemas hubungan Megawati-Ahok juga sangat akrab. Â Â
Karena rendahnya kecerdasan emosi si-Ahok dan karena begitu mengebu-gebu ambisi dia ingin jadi gubernur DKI kembali , Ahok melakukan langkah kerasak-kerusak yang membuat publik hilang simpatik. Seperti ada satu misi terselubung seakan-akan dibawanya. Isu membawa kepentingan pengembang akan membuat publik semakin yakin pencalonan Ahok dibalik itu.
Meski Megawati sudah memberi sinyal ke Ahok tiba-tiba dia melakukan manuver dengan mengambil jalan maju jalur independen untuk Pilkada 2017.Â
Ahok kemudian membangun propaganda ditengah memasyarakat bahwa untuk maju jalur partai  maharnya mencapai  200 Miliar dan Parpol sarang maling. Â
Tapi lucunya, konon katanya Ahok sudah dapat 1 juta KTP sebagai modal maju independen tapi tiba-tiba dia menjilat ludahnya sendiri. Â Ahok merangkul partai untuk mencapai ambisinya untuk kembali menjadi gubernur DKI. Â Dia tidak konsisten apa yang diucapkannya maju jalur independen. Â Â
Tidak cukup itu saja kekonyolan manuver politik bunuh diri ala Ahok ini,. Dia merangkul partai yang pernah dikecam publik sebagai partai Orde Baru. Â Masih hangat diingatan publik, bahwasanya Ketum dari partai dirangkum Ahok tersebut adalah pelaku utama skandal Papa Minta Saham.Â
Tak hayal,  manuver politik Ahok ini mendapat perlawanan dari para relawan Jokowi. Ahok dianggap mengkhianati perjuangan mewujudkan Indonesia baru yang diimpikan. Di dunia sosial media muncul trending topik #AhokKhianatiJokowi.