Mohon tunggu...
NURUL AZMISA BIN ASIS
NURUL AZMISA BIN ASIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Saya Mahasiswa Universitas Negeri Surabya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kesetaraan Gender dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)

29 Desember 2024   17:52 Diperbarui: 29 Desember 2024   17:51 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

3.Kekerasan Berbasis Gender

Kekerasan berbasis gender (GBV) adalah tantangan kritis dalam mewujudkan kesetaraan gender. Berdasarkan laporan Komnas Perempuan (2020), jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Kekerasan ini meliputi kekerasan fisik, seksual, hingga psikologis yang terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari rumah tangga hingga tempat kerja.

Dampak kekerasan ini tidak hanya menimpa individu korban tetapi juga membatasi peran perempuan dalam masyarakat. Selain itu, kurangnya akses terhadap perlindungan hukum yang efektif membuat perempuan semakin rentan terhadap diskriminasi dan marginalisasi. Hal ini menghambat keterlibatan mereka dalam upaya pembangunan sosial dan ekonomi.

Dampak Ketidaksetaraan Gender terhadap Pencapaian SDGs

1.Menghambat Pembangunan Ekonomi

Ketidaksetaraan gender memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. McKinsey Global Institute (2015) menyebutkan bahwa jika kesenjangan gender dalam pasar tenaga kerja dapat diatasi, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2-3% setiap tahun. Namun, potensi ini tidak dapat dimanfaatkan jika perempuan terus menghadapi hambatan dalam mengakses pekerjaan layak dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.Meningkatkan Kemiskinan

Keterbatasan perempuan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak memperbesar risiko kemiskinan. Data BPS (2020) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan perempuan di Indonesia lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tanpa kesetaraan dalam akses pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan, banyak perempuan yang tetap terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit diputus.

3.Menurunkan Kesejahteraan Sosial

Ketidaksetaraan gender juga berdampak pada kualitas hidup perempuan. Perempuan yang tidak mendapatkan pendidikan yang memadai atau menjadi korban kekerasan berbasis gender cenderung mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres dan depresi. Selain itu, kesenjangan dalam akses layanan kesehatan memperburuk angka kematian ibu, terutama di daerah terpencil.

Solusi untuk Meningkatkan Kesetaraan Gender

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun