Mohon tunggu...
NURUL AZMISA BIN ASIS
NURUL AZMISA BIN ASIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Saya Mahasiswa Universitas Negeri Surabya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Pernikahan Anak di Usia Dini: Krisis Hak Anak dan Masa Depan Bangsa

4 Desember 2024   01:58 Diperbarui: 4 Desember 2024   03:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Putusnya Akses Pendidikan

Anak yang menikah dini cenderung putus sekolah, menghilangkan peluang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini berdampak pada kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan layak di masa depan.

3. Siklus Kemiskinan

Pernikahan anak sering kali memperkuat siklus kemiskinan antar generasi. Anak yang tidak menyelesaikan pendidikan cenderung bekerja di sektor informal dengan penghasilan rendah, yang berdampak pada kesejahteraan keluarga mereka.

4. Ketidaksiapan Emosional dan Psikososial

Ketidaksiapan untuk menjalani hubungan dewasa dapat menyebabkan konflik rumah tangga, ketidakstabilan hubungan, atau bahkan perceraian.

Untuk mengatasi maraknya pernikahan anak, diperlukan upaya terpadu dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

•Peningkatan akese pendidikan merupakan kunci untuk memberdayakan anak-anak dan mencegah pernikahan dini. Di mana Program pendidikan gratis atau subsidi untuk keluarga miskin dapat membantu menjaga anak-anak tetap di sekolah.

• Edukasi Tentang Hak Anak dan Kesehatan Reproduksi yaitu mengadakan Kampanye kesadaran menargetkan anak-anak, keluarga, dan masyarakat untuk memahami dampak negatif pernikahan dini dan pentingnya hak anak.

•Penegakan Hukum, Undang-undang yang melarang pernikahan di bawah usia 18 tahun harus ditegakkan secara ketat. Pemerintah juga perlu menyediakan perlindungan bagi anak-anak yang menjadi korban pernikahan dini.

•Pemberdayaan Ekonomi, Program pemberdayaan ekonomi, terutama bagi perempuan, dapat membantu keluarga keluar dari kemiskinan dan mengurangi tekanan untuk menikahkan anak-anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun