Mohon tunggu...
azmil laili
azmil laili Mohon Tunggu... Guru - bebas

kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dahsyatnya Perangkap Setan Gepeng

3 Juli 2024   20:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu David selalu mencoba berbicara dengan David, namun upayanya sia-sia saja. David terlalu dalam terjerat dalam perangkap setan gadget.

Hingga pada suatu malam yang gelap, David menyadari betapa dahsyatnya perangkap setan gadget itu.

David: "Aku harus keluar dari sini. Aku harus melawan pengaruhnya."

Hanya dengan keberanian dan tekad yang kuat, David berhasil membebaskan dirinya dari cengkeraman setan gadget. Dia memutuskan untuk membuang ponselnya dan mengambil kembali kendali atas hidupnya. Dia memutuskan untuk mematikan ponselnya dan membuangnya ke dalam laci, memutuskan hubungan dengan dunia maya yang telah membuatnya terjebak. Meskipun pengalaman itu meninggalkan bekas yang dalam, David akhirnya bisa melangkah maju dan memulai kembali hidupnya dengan lebih bijaksana.

David: "Ini sudah cukup! Aku tidak akan membiarkan setan gadget menghancurkan hidupku."

Dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan teman-temannya, memperbaiki hubungan yang telah terabaikan.

David: "Aku minta maaf atas semua yang telah terjadi. Aku akan lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi di masa depan."

Kisah David menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang bahaya kecanduan gadget dan pentingnya menjaga keseimbangan dalam penggunaannya. Setan gadget mungkin terlihat menggoda, namun akhirnya akan membawa malapetaka bagi mereka yang terjerat dalam jaringannya yang gelap. Tetapi meskipun terjebak dalam perangkap yang kuat, dengan tekad yang kuat, kita bisa memutuskan hubungan dengan setan gadget dan kembali mengendalikan hidup kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun