Mohon tunggu...
Azmi Nabila Djaman
Azmi Nabila Djaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Awali Semua Kegiatan Dengan بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Kesehatan Mental Dapat Mempengaruhi Pola Makan Seseorang?

1 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:21 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

        Seperti yang kita tau pola makan yang baik akan menciptakan Raga yang Sehat, namun taukah kamu bahwa faktor pola makan dipengaruhi oleh kesehatan mental loh! Mengapa bisa seperti itu?

        Lapar dan Makan normalnya dilakukan saat seseorang membutuhkan energi, Namun kini maknan tidak hanya kebutuhan akan energi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi.  Makan berlebihan dan obesitas menjadi Treand-setter  di amerika, Di lain lain, sekitar 1,2% orang amerika yang menderita  anorexia  dan bullimia  di titik tertentu hidupnya.

         Lantas Mengapa Banyak Orang Makan terlalu banyak makan ? Jawabannya tuntu saja dari kebiasaan Makan yang tidak sehat Apakah kebiasaan makanmu sudah sehat? jangan-jangan selama ini kamu punya kebiasaan makan yang tidak sehat, lantas apa saja sih kebiasaan makan yang tidak sehat ?

        1. Emotional Eaters

        Nah yang pertama ada Emotional Eaters. Emotional Eaters adalah kebiasaan makan yang dipengaruhi oleh emosi/mood. ketika sedang stress, senang, sedih, dan lainnya kamu mungkin akan mencari makan untuk mengatasi serta menenangkan mood kamu.

        2. Habitual Eaters

         Yang kedua ada Habitual Eaters, Habitual Eaters  adalah kebiasaan makan yang terus-menerus sama atau monoton dari kecil, Habitual Eaters juga dapat diartikan sebagai kebiasaan makan yang teratur. Kamu punya terbiasa makan nasi dan telur di pagi hari sejak kecil, ketika kamu sarapan tetapi bukan makan nasi dan telur di pagi hari kamu akan merasa tidak kenyang. Habitual Eaters dapat menjadi kebiasaan yang buruk tetapi juga dapat menjadi kebiasaan yang baik loh! Contohnya minum susu di pagi hari, tetapi akan menjadi kebiasaan yang buruk ketika terbiasa makan makanan tidak sehat, seperti gorengan di sore hari ataupun junk food di pagi hari.

   

       3. External Eaters

         Yang ketiga ada External Eaters, External Eaters adalah kebiasaan makan yang disebabkan karena “lapar mata” atau terpengaruh para selebgram atau influencer , nah gaya makan ini sering mencicipi makanan-makanan yang sedang “viral” atau karena ajakan teman jadi ikut makan juga.

           4. Sensual Eaters

           Selanjutnya Sensual Eaters merupakan kebalikan dari Emotional Eaters, Sensual Eaters adalah kebiasaan makan untuk           menggembalikan mood. Kamu akan merasa senang jika makan makanan kesukaan kamu.

            5. Energy Eaters

           Yang terakhir ada Energy Eaters, Energy Eaters adalah kebiasaan makan ketika seseorang hanya merasa lapar saja. Energy Eaters sering terjadi pada orang diet ataupun karena memang seseorang itu  malas makan.

Nah itu dia beberapa kebiasaan makan yang tidak sehat, apakah dari kamu punya salah satu dari kebiasaan makan yang tidak sehat juga? Setelah kita membahas kebiasaan makan yang tida sehat ternyata ada juga loh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak kita makan, kira-kira apa saja yah? yuk simak penjelasan berikut ini!

  • Faktor yang mempengaruhi seberapa banyak kita makan

           1.Sinyal Kenyang

           Pernah ga sih kamu, sudah makan dengan porsi yang banyak tetapi merasa belum kenyang, nah hal ini bisa saja terjadi karna saat makan kamu tidak fokus dengan makananmu, bisa jadi karena kamu makan sambil mengerjakan sesuatu, menonton, ataupun mengobrol saat makan, hal ini dapat menyebabkan saraf di otak kamu tidak bisa mengirimkan sinyal kenyang loh! jadi jika tidak ingin makan banyak kamu harus fokus saat makan yah!

            2. Sham Eating (makan pura-pura)

            Makan pura-pura? wahh apalagi ini?  Menurut Weingarten dan kulinovsky menyimpulkan bahwa banyaknya makanan yang kamu makan banyak dipengaruhi oleh pengalaman kamu  sebelumnya dengan efek psikologis makanan itu, bukan oleh efek segera. Contoh simpelnya seperti ini  saat sore hari biasanya kamu terbiasa makan lima gorengan, saat di ganti dengan apel dan pisang kamu akan merasa tidak kenyang, padahal jika dihitung lima gorengan dengan apel dan pisang sama-sama mempunyai kalori yang sama, bahkan apel dan pisang lebih sehat.

            3. Appertizer Effect

           Tau ga sih mengapa saat kita memesan makanan di restoran atau warung pasti selalu  minuman yang datang duluan?, nah hal ini dilakukan agar kalian bisa lebih lapar loh! Kenapa bisa seperti itu? Karna otak kita masih menunggu sang “makanan Utama” datang, selain itu dengan adanya makanan pembuka dapat menarik perhatian kita untuk membeli sambil menunggu makanan utama datang, ketika kita mengunyah makanan pembuka, akan membuat kita semakin lapar dan makan lebih banyak.

           4. Besarnya Porsi Makan & Kenyang

           Selanjutanya ada besarnya porsi makan dan kencang, besarnya porsi makan sebenarnya dipengaruhi oleh mindset kamu, seperti besar kecilnya piring yang kamu gunakan saat makan, karena saat kamu makan menggunakan piring kecil dengan 3 sedok nasi piring tersebut akan terlihat full tetapi jika makan mengguanakan piring besar maka akan nasi yang ada di piring kelihatan tidak full yang akan mengakibatkan kamu merasa tidak kenyang saat makan.

           5. Pengaruh Sosial

          Pernah ga sih kamu makan lebih banyak saat makan bersama-sama?,Saat makan bersama kamu terkadang makan lebih banyak, biasanya kamu hanya dapat menghabiskan dua sendok nasi tetapi saat makan bersama kamu dapat menghabiskan tiga sendok nasi atau lebih bahkan lebih loh. kenapa hal tersebut bisa terjadi? Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat berkumpul kita merasakan suasana yang hangat dan nyaman serta dengan adanya obrolan membuat kamu tidak fokus makan karena asyik dengan suasana tersebut.

         Pengaruh sosial juga dapat mempengeruhi apa yang kamu makan loh! Seperti saat di restoran kamu cenderung memesan pesanan yang sama dengan temanmu, atau ketika makan sendiri  kamu biasanya akan menolak untuk makan makanan penutup tetapi ketika makan bersama dan kamu melihat yang teman-teman yang lainnya makan, kamu akan terpengaruh  dan  akhirnya kamu akan makan.

           6. Kenyang Spesifik-Sensori

           Nah yang terakhir yaitu faktor kenyang spesifik-sensori, kenyang spesifik-sensori dikatakan juga tipuan rasa kenyang. Kenapa di sebut tipuan rasa kenyang? Sebab ‘kenyang’ yang kamu rasakan bukan kenyang yang sebenarnya, tetapi lebih kepada rasa bosan dengan ragam makanan yang ada. Otak merasa jenuh dengan rasa makanan yang hampir sejenis. Untuk memahaminya simak contoh berikut ini, ketika kamu merasa ‘kenyang’ setelah makan nasi padang tiba-tiba temanmu menawarkan coklat, kamu pasti akan mencicipinya meskipun kamu tadi merasa kenyang.

           Nah itu dia beberapa penyebab dan faktor yang dapat mempengaruhi orang makan terlalu banyak, terus gimana nih caranya agar kita dapat mengontrol seberapa banyak kita makan? Tentu saja dengan mengatur pola makan kita.

            DIET

Diet sering disalah artinya dengan “sedikit makan” padahal sebenarnya diet bertujuan mengatur komposisi makanan dan pola makan yang sesuai.

Apa saja sih yang harus dilakukan?

  • Hindari Susu full-lemak, Keju, Pie, Biskuit, Makanan yang dibakar
  • Perbanyak Buah dan Sayur
  • Roti, Kentang, Nasi Boleh tetapi dengan komposisi yang sesuai
  • Selain itu Melakukan Aktifitas Fisik seperti berjalan kaki 10 menit, dan mengurangi menonton TV.

           Konsisten dan mindset adalah kunci utama ketika  kamu ingin menerapkan pola hidup yang sehat. Kamu juga dapat memberi reward kepada dirimu sendiri, seperti makan mie instan ketika dapat menerapkan pola makan yang sehat selama satu minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun