Mohon tunggu...
Azma Hanina
Azma Hanina Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi IAIN Jember

Azma hanina Mahasiswi IAIN Jember Asal Gresik

Selanjutnya

Tutup

Money

Kekuatan Permintaan dan Penawaran di Pasar Tanjung

21 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 21 Mei 2019   06:24 3904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas ialah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibata perubahan faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas harga mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen. Elastisitas mengukur keinginan dan kemampuan pembeli dan penjual untuk mengubah perilaku akibat adanya perubahan dalam lingkungan ekonomi.
Harga cabai akan mempengaruhi pendapatan. Konsumen yang pendapatannya tinggi mempunyai daya beli yang besar karena kemampuan untuk membeli suatu barang akan meningkat seiring peningkatan jumlah pendapatan. Dalam penelitian ini, ketika harga cabai meningkat maka diindikasikan akan mempengaruhin tingkat pendapatan yang diperoleh, karena semakin besar pendapatan yang harus digunakan untuk membeli bahan baku cabai.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui sifat permintaan cabai sebagai akibat dari perubahan harga cabai dikalangan kota,
Untuk mengetahui pengaruh peningkatan harga cabai terhadap jumlah yang diminta atas merica dikalangan tersebut,
Untuk mengetahui pengaruh peningkatan harga cabai terhadap jumlah yang diminta atas tomat dikalangan kota
Untuk mengetahui pengaruh perubahan harga cabai terhadap pendapatan dikota.
Metode penelitian
Penelitian dilakukan dikota tanjung karna berkembang pesat dan mampu menciptakan permintaan dan penawaran.
Variabel-variabel yang digunakan  dalam penelitian ini adalah harga cabai. Harga cabai adalah besarnya uang yang dikeluarkan untuk membeli cabai, dimana disini uang mencerminkan nilai nominal dari cabai yang merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data sekunder. data sekunder dalam penelitian ini adalah data -- data yang didapatkan di badan pusat statistik serta melalui bentuk -- bentuk yang telah diteliti oleh pihak lain seperti studi -- studi empiris yang berkaitan dengan variabel terkait, seperti data cabai, produksi cabai dan luas lahan serta data lainnya terkait dengan penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data -- data yang didapat melalui penyebaran kuisioner dan melakukan wawancara mendalam dengan narasumber yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil analisis bahwa
Sifat permintaan cabai sebagai akibat dari perubahan harga cabai dikalangan kota. Yaitu persentase perubahan jumlah yang diminta atas atas cabai lebih kecil dari pada persentase perubahan harga cabai.
Peningkatan harga cabai tidak berpengaruh positif terhadap jumlah yang diminta atas merica. Yaitu semakin tinggi harga cabai maka akan semakin menurun jumlah yang diminta atas merica.
Peningkatan harga cabai berpengaruh negatif terhadap jumlah yang diminta atas tomat. yaitu, semakin tinggi harga cabai maka akan semakin menurun jumlah yang diminta atas tomat.
Peningkatan harga cabai berpengaruh negatif terhadap pendapatan di kota. Yaitu, semakin tinggi harga cabai maka akan menurunkan pendapatan di kota.

Menghitung koefesien elastisitas permintaan
Jadi, hasil dari hitungan koefesien elastisitas ialah bernilai negatif, Alasannya karena untuk harga dan jumlah barang yang diminta justru berbanding terbalik (terjadi arah yang berbalikan).
Maka diperoleh, penurunan harga menikan permintaan atau kenaikan harga menurunkan permintyaan, tetapi sering sekali tanda negatif diabaikan dalam menghitung koefesien elastisitas. Pada saat melakukan perhitungan koefesien elastisitas permintaan ada beberapa kemungkinan diantaranya yakni
Rumus elastisitas permintaan
Permintaan elastisitas (Ed > 1)
Suatu permintaan yang mempunyai angka koefesien elastisitas > 1 ialah bersifat elastis.Maksudnya, untuk persentase harga lebih kecil dari pada % perubahan kuantitas yang diinginkan. Sehingga akan muncul perubahan jumlah barang yang di inginkan dalam jumlah yang lebih banyak apabila terjadi perubahan harga sedikit saja.
Contoh kasus :
Toko baju bordir pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis baju, dari baju anak-anak sampai dewasa. Harga baju anak yang semula Rp 20.000,00 turun menjadi Rp 15.000,00. Jumlah permintaan baju anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000 karena dampak dari penurunan harga.
Permintaan inelastis (Ed < 1)
Permintaan inelastis yang memiliki angka koefesien elastisitas minus dari 1 bersifat inelastis. Maksudnya persentase perubahan harga lebih tinggi jika dibandingkan persentase perubahan kuantitas yang diminta, artinya perubahan yang besar dalam harga tidak diiringi oleh perusahaan seperti kuantitas yang diinginkan.
Permintaan elastis uniter (Ed = 1)
Permintaan yang mempunyai nilai koefesien elastisitas sama dengan 1 (satu) yakni permintaan elastis uniter. Sehingga untuk persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang diinginkan.

Permintaan elastis sempurna
Sebuah permintaan yang memiliki angka elastisitas sama dengan tak terhingga (Ed = -) bersifat elastis sempurna. Maksudnya, permintaan dapat memenuhi yang tak terhingga, walaupun harga barang tetap.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah suatu perebuhan (peningkatan atau penurunan) dari pada pendapatan customer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan elastisitas pendapatan. Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat. Jika penghasilan konsumen meningkat maka permintaan terhadap suatu barang akan meningkat juga. Koefisien elstisitas pendapatan dari permintaan mengukur persentase perubahan jumlah barang yang dibeli per unit waktu akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen.

EI=% Perubahan Jumlah Barang yang Diminta
% Perubahan Pendapatan Riel

EI=% QA/ QA= ( QA)xI
%  I/I         I  QA

Keterangan:
Q = Perubhan jumlah barang yang diminta
I = Perubahan pendapatan
Q = Jumlah barang yang diminta
I = Pendapatan

Jenis-Jenis elastisitas pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ep = 1, ini dinamakan uniter elastic, artinya bila jumlah pendapatan naik atau turun sebanyak 1% maka permintaan akan turun/naik sebanyak 1% pula.
Ep > 1, dinamakn elastic, artinya persentase perubahan kuantitas permintaan lebih besar dari persentase perubahan pendapatan.
Ep < 1, dinamakan inelastic, artinya bila jumlah pendapatan naik/turun sebanyak 1% maka permintan akan turun/naik kurang dari 1%
Ep = 0, dinamakan inelastic sempurna, yaitu bila perubahan pendapatan tidak mempengaruhi jumlah yang diminta (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertical).
Ep = ~ (tak hingga), ini dinamakan elastisitas sempurna, (kurva permintaan sejajar dengan sumbu horizontal).
Maka dapat disimpulkan dari ketiga kemungkinan tersebut bahwa naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta disebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negative dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.
Jadi, perubahan pendapatan yang terjadi dapat berpengaruhi terhadap mikro ekonomi, yang memiliki kelemahan yaitu distribusi pendapatan yang kurang merata. Berbedanya kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu membuat pendapatan masing-masing juga berbeda. Hal tersebut mempengaruhi berbedanya pemenuhan kebutuhan masing-masing individu. Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

BAB III
HASIL OBSERVASI
Hasil Observasi
Dari hasil observasi kelompok kami di Pasar Tanjung Ibu Septadan Ibu Lili diketahui bahwa Ibu Septa menjual berbagai jenis sayur-sayuran seperti cabai, kol, tomat, kentang dan sayur lainya. Sedangkan Ibu Lili menjual berbagai macam kue tradisional.
Observasi 1
Terpenuhi tidaknya prinsip ekonomi
Kita ketahui bahwa prinsip ekonomi adalah usaha untuk mendapatkan hasil tertentu dengan pengorbanan yang sekecil mungkin. Seorang pedagang pasti akan selalu berusaha agar bisa meminimkan biaya operasionalnya dengan mendapatkan hasil atau untung yang maksimal. Dalam survey yang kami lakukan di satu usaha mikro yang menjual berbagai jenis sayur-sayuran, penjual berupaya agar hasil yang didapat lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan yang hanya sedikit.
Penjual mencari barang dagangannya (sayur-sayuran) untuk dijual tersebut. Tidak membeli di satu tempat saja, tetapi penjual mencari distributor yang menjual sayur-sayuran dengan harga yang murah dan berkualitas tinggi, karena jika pejual tidak mencari distributor  yang menjual sayur-sayuran dengan harga yang murah dan berkualitas maka penjual tersebut bisa mengalami kerugian seperti misalnya jika sayuran tersebut berkualitas jelek maka sayuran tersebut tidak akan bertahan lama dan cepat busuk mengakibatkan penjual merugi. Dimisalkan juga jika penjual tetap mengambil barang dagangan nya di satu tempat distributor dimana disana harga barang lebih tinggi dari pada di tempat lain, maka penjual akan merasa rugi.
Untuk harga yang dipasarkan penjual menetapkan harga barang tersebut dengan mengikuti harga pasar karena bukan hanya satu penjual saja yang membuka toko sayuran, banyak yang penjual yang berjualan sayuran atau banyaknya pesaing.
Jika penjual ini menetapkan harga sendiri maka penjual akan mengalami kerugian. Jadi harga yang ada dipasaran itu akan ditentukan oleh Pemerintah supaya tidak terjadinya kesenjangan.
Penjual tidak melakukan promosi barang dagangan mereka tetapi secara tidak langsung para konsumen lah yang mempromosi dagangannya dari satu konsumen ke konsumen yang lain, contohnya yaitu misal satu konsumen tersebut membeli cabai kepada penjual ini, kemudian ada yang bertanya kepada konsumen ini apakah cabainya bagus dan timbangannya sesuai dan konsumen tersebut menjawab iya, dari hal ini bahwa konsumen yang lain akan membeli cabai kepada penjual tersebut. Dengan penjelasan konsummen tersebut maka penjual akan mendapatkan konsumen lainnya dan seterusnya.
berlaku tidaknya teori permintaan dan penawaran
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hasil dari survey kami bahwa berlakunya suatu hukum permintaan dimana dari penjelasan penjual sayur-sayuran yang kami wawancara jika harga barang dipasaran mengalami penurunan atau tetap pada harga normal maka penjualan akan mengalami kenaikan yang lumayan banyak karena konsumen memiliki prinsip ekomoni yaitu bagaimana cara mendapatkan barang yang bermutu dan memiliki kualitas yang baik dengan harga serendah mungkin atau dengan mengeluarkan jumlah uang yang sedikit maka konsumen biasanya membeli suatu barang tersebut jika harga mengalami penurunan atau harga barangnya normal.
Sebaliknya jika harga barang tersebut mengalami kenaikan, misal kenaikan harga kenaikan nya berkisaran Rp.5.000,00 -- Rp. 10.000,00 atau lebih kecil dari itu saja konsumen akan mempertimbangkan akan membeli sayuran tersebut atau tidak, jika menurut konsumen itu tidak terlalu diperlukan atau tidak pada saat mendesak konsumen tidak akan membeli sayuran tersebut.
Dari hasil survey contohnya yaitu harga Cabai dengan harga normal Rp.10.000,00 dengan penjualan yang bersedia diminta sebanyak 30kg dan pada saat harga naik menjadi Rp.20.000,00 penjualan buah cabai hanya 15kg. Disini sudah kelihatan bahwa hukum permintaan berjalan atau terlaksana.
Tidak beda jauh dari hukum permintaan, Hukum Penawaran juga lumayan terlaksana didalam penjualan Sayur-sayuran seperti pada saat menjelang hari hari besar seperti hari Raya Idul Fitri , Natal , dan hari Raya Idul Adha dimana semua barang-barang yang ada dipasaran termasuk sayur-sayuran mengalami kenaikan harga dan diiringi oleh kenaikan jumlah konsumsi dari masyarakat.
Sebaliknya jika harga sayur-sayuran mengalami penurunan maka penawaran barangnya juga mengalami penurunan. Seorang penjual harus pintar dalam hal ini, penjual memasok sayur-sayuran dengan jumlah yang lebih banyak dari hari biasanya berharap agar mendapatkan keuntungan yang banyak dari kegiatan tersebut.
Contohnya harga normal buah Cabai yaitu Rp.10.000,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 80kg, kemudian harga naik  menjadi Rp.20.000,00 jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebanyak 40kg. dimana penjual berharap mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.
Ada kalanya jika harga naik tetapi penawarannya menurun, seperti dari penjelasan penjual jika pada saat cuaca yang kurang mendukung seperti hujan maka penjual akan meminimalkan jumlah sayur-sayurannya tersebut untuk menghindarkan kerugian karena pada saat cuaca yang tidak mendukung penjualan mengalami penurunan. Sangat besar resiko jika penjual memperbanyak jumlah barang dagangan mereka.
Keseimbangan Kurva Permintaan dan Penawaran harga Cabai

Contoh soal Elastisitas Harga Permintaan dan Penawaran
Elastisitas Permintaan :
Pada saat harga normal Cabai yaitu sebesar Rp.10.000,00 penjualan buah jeruk hanya 30kg dan pada saat harga naik menjadi  Rp.20.000,00 dengan penjualan sebanyak 15kg. Hitunglah elastisitas nya!
Jawab:
Ep = Persentase perubahan jumlah yang diminta/persentase perubahan harga
= 15/20.000
= 0.75
Elastisitas penawaran :
Pada saat harga Cabai yaitu Rp10.000,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 30kg, kemudian harga naik menjadi Rp.20.000,00 jumlah barang yang ditawarkan yaitu sebanyak 60kg. Hitunglah Elastisitasnya!
Jawab :
Es = Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan/persentase perubahan harga
= 30/20.000
=0.15
Mengkaji ada tidaknya eksternalitas dalam menjalankan usahanya
Dampak eksternalitas dibagi menjadi 2 tipe yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Didalam sebuah usaha tidak bisa dipungkiri pasti ada dampak positif dan negatifnya baik itu usaha makro seperti perusahaan dan lain sebagainya maupun usaha mikro seperti pedagang kaki lima atau usaha kecil lainnya. Bisa kita ketahui bahwa eksternalitas yaitu dampak atau pengaruh yang dirasakan pihak luar atau orang akibat tindakan orag lain tanpa ada kompensasi dari pihak yang merugikan. Dari tempat penjual yang kami survey dan wawancara dengan penjual terlihat bahwa tidak terjadi nya dampak yang buruk didalam mereka menjalankan usahanya. Penjual tidak membuang Limbah (buah yang busuk) sembarangan.

Biodata Narasumber
Nama: Septa
Umur: 30 Tahun
Asal: Jember
Berjualan: Cabai
Lama Jualan: 1 Tahun

Dokumentasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun