Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kapan Indonesia Tepuk Tangan Akan Kinerja KPK Lagi?

18 Mei 2021   06:37 Diperbarui: 18 Mei 2021   11:57 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo tepuk tangan untuk kebangkitan KPK!-Sumber: liputan6.com

konflik internal KPK -Komisi Pemberantasan Korupsi-tarik menarik 75 pegawai vs kebijakan Pimpinan,  sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan jalan tengah. Sebaiknya tidak memilih trek penyelesaian yang terlalu ekstrem kiri atau kanan.

Bila selama ini KPK begitu kokoh membentengi diri sebagai lembaga superbody, kukuh menjulang,.ditakuti dengan rentetan operasi rahasia yang senyap, sulit diprediksi dengan penyadapan komunikasi serta pembuntutan sasaran yang intensif dan sulit diduga. Acapkali publik hanya tahu ujung dari operasi tangkap tangan saja,  atau pembongkaran kasus besar selama berbulan-bulan.

Tak pernah ada yang tahu,  bagaimana taktik, pengumpulan alat bukti,  sampai penggiringan tersangka termasuk membangun opini masyarakat,  sehingga ketika sebuah kasus besar diungkap,  situasi sudah amat mendukung dan matang.

Bisa dibilang sejak berdiri,  sampa dengan kemarin, KPK. Punya kelas tersendiri,  dan selalu menjadi "media darling" dengan tingkat keberhasilan pengungkapan yang nyaris memuaskan. Tak ada prinsip tebang pilih dan tak ada lembaga kebal bernyali juga bertaji sebesar adapun yang belum pernah disikat pakai sapu bersih lembaga anti rasuah ini.

Semua sudah merasakan tindakan tegas tangan besi. Tindakan sapu bersih korupsinya. Mulai dari DPR sampaintingkat duanya,  Bupati-Walikota-Gubernur, kejaksaan,  kepolisian, pengusaha busuk yang senang menyuap Sampai konglomerat Hiram Sudah pernah merasakan  aksi kerasnya dalam memberantas korupsi.

Demikian populernya,  langgam dan gaya bekerja KPK yang jujur,, berani dan tanpa kompromi. Membuat lembaga pemberantas korupsi ini begitu populer dibanding dua saudara tuanua,  Kepolisian dan Kejaksaan. Sampai Pernah ada. Episode. drama "cicak" lawan "buaya" . Lagi - lagi dukungan masyarakat juga media massa dan sosial berdiri tegap melindungi keberadaan lembaga yang masih lumayan bersih ini.

Tapi tak ada gading yang tak retak,  banyak isu beredar ada negara dalam negara, singkatnya Ada KPK "Taliban" dalam tubuh lembaga super kuat ini. Sampai.meresahkan banyak pihak. Karena gebrakan pembersihan negara dari laku.keji korupsi begitu massifnya, tidak pandang bulu. Sampai menghambat investasi dan menyulitkan perilaku normal. bernegara.

Pemilihan pembantu Presiden sekelas menteri kebawah, harus menunggu tanda putih dari KPK,  bahwa.calon pejabat yang bersangkutan bersih dari rekam jejak upaya perampokan uang rakyat. Sampai disini,  rupanya banyak pihak gerah, sampai.harus disusun UU KPK yang baru,  yang mengubah banyak keistimewaan ruang gerak kinerjanya. Lembaga yang dianggap lepas kontrol ini,  kini diawasi oleh Dewan Pengawas, yang biasa memberi masukan baik diminta atau tidak diminta oleh pimpinan KPK.

Hal ini membuat lembaga yang biasanya menjadi buldoser tembok-tembok laku jahat pemain anggaran,  mulai bisa dikontrol langgam geraknya. Apalagi setelah Firli Bahuri masuk dicalonkan ketua sebagai ketua baru,  seperti sudah disediakan karpet merah,  bagi kedatangan sosok yang lumayan fenomenal ini. Sampai setidaknya diajukan sembilan Jendral mendampingi pencalonan, Dan nampak sangat terlihat,  Bahwa semua hanya Jadi calon  ketua pemanis,  penggembira saja,  mengantat Firli jadi Ketua definitif. Seperti ada misi khusus yanh diembannya. Untuk. mengembalikan lembaga ini kembali ke trek lembaga yang bisa dikontrol dan bukan menjadi lembaga superbody yang lepas kendali.

Seiring covid kinerja KPK melempem, miskin gebrakan, tak ada lagi pengungkapan kasus mega korupsi korupsi atau kejahatan korporasi atau konspirasi yang menjadi handy cap Pola Kerja hebat lembaga ini. Memang ada dua operasi tangkap tangan,  Alias OTT yang cukuo menghebohkan, penangkapan dua oknum menteri  sosial dan KKP.

Lalu ada SP3,  atau surat penghentian pemeriksaan Perkara kasus BLBI, Samsul Nursalim. menjadi penutup kinerja yang mulai tidak. Se-teringginas biasanya. Dalam sejarah KPK setiap perkara dibuka, ujungnya akan terjadi penetapan tersangka, penangkapan, hingga penggadilan.

Ibarat tim sepakbola,  KPK selalun otal total football dalm menyerang penggarong uang rakyat.  Dari kiper sampai striker penyerang terbiasa bikin gol  yang. Indah.  Ingat bagaimana drama penangkapan Setyo Novanto,  yang menghebohkan dulu. Seluruh Indonesia bertepuk tangan dibelakang sukses  KPK.

Cerita sukses di masa lalu,  kini beralih ke cerita sendu,  dominasi juga supermasi sebagai aparat penegak hukum di bidang korupsi mulai digedor tiang  inti pondasinya,  saat peralihan pegawai KPK menjadi ASN,  dari seribu lebih, karyawannya lulus,  kecuali 75 pegawai berkarakter "macan" yang selama ini  Ja6di motor penggedor.kasus-kasus besar rumit dan sulit.

Memang menjadi pelaku penegak hukum di wilayah antikorupsi tidaklah mudah, Kepolisian Dan Kejaksaan dianggap tidal optimal menangani Kasus jenis khusus ini. Budaya main mata,  amat jelas mengganggu penyelesaian kasus yang basah permainan ini.

Kebetulan kebanyakan dari pegawai yang "keras" initial memiliki ciri,  bersungguh -sungguh dalam bekerja,unggul Salam karakter, hidup sederhana, kompak dan tekun dalam ibadah. Memang tanpa indikator ini sulit menjadi sapu bersih pelaku tindak korupsi. Di negeri ini. Bahkan sebelum heboh soal 75 pegawai yang tak. Lulus tes Wawasan Kebangsaan . Lembaga ini mulai masuk angin,  ada oknum penyidiknya yang memeras calon tersangka .Sampai milyaran rupiah agar kasusnya tidak segea dinaikkan ke level berikutnya

Presiden Bicara

Ujung dari masalah "ontran-ontran" di non aktifkan atau dibina soal nasib ke 75 punggawa andalan ini sampai memaksa Presiden Jokowi campur tangan bicara, Sebelumnya, Jokowi menegaskan alih status pegawai KPK sebagai ASN diniatkan agar semangat pemberantasan korupsi lebih baik. Perihal kontroversi tes wawasan kebangsaan atau TWK, Jokowi meminta hal itu.


Misalnya saran Presiden Jokowi,  patut didengar, (Jokowi) menyatakan sebanyak 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) bisa diperbaiki melalui pendidikan kedinasan.
Menurutnya, hasil TWK tidak bisa serta merta menjadi dasar pemberhentian 75 pegawai tidak lulus.
Bahkan,  Jokowi juga berharap ada kolaborasi intensif
antara KPK-PAN RB-BKN Berembuk soal Nasib 75 Pegawai ini.

"Kalau dianggap ada kekurangan, saya berpendapat masih ada peluang untuk memperbaiki melalui pendidikan kedinasan tentang wawasan kebangsaan," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta agar langkah-langkah perbaikan pada level individu serta organisasi segera diperbaiki., seperti dilansir di Detiknews. Com.

Hal ini selaras. Dengan pernyataan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Syamsuddin Haris turut angkat bicara. Dia sepakat dengan Jokowi.

"Pada dasarnya saya setuju pandangan Presiden Jokowi. Sama seperti yang sampaikan sebelumnya, hasil tes wawasan kebangsaan yang bermasalah tidak bisa dijadikan dasar pemberhentian pegawai KPK," ucap Syamsuddin.

Alih status pegawai KPK menjadi ASN semestinya tidak merugikan pegawai KPK. Hal ini juga ditegaskan dalam pertimbangan MK saat memutus judicial review terhadap UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.

Pada akhirnya  KPK hairus.merelakan pegawainya dibina dan disentuh pihak luar, agar tidak ada KPK dalam KPK,  agar tak ada negara dalam negara. Kita pun warga +62, lagi-lagu harus prihatin dan mengambil nafas panjang  seraya berharap Lembaga anti korupsi ini tetap handal,kuat dan terpercaya dalam Sapu bersih penggarongan uang rakyat Sampai hari ini.

Idealnya suatu hari nanti, Kepolisian Dan Kejaksaan punya Tim khusus yang Mampu melaksanakan tugas mumpuni,  membereskan Kasus korupsipenuh godaan ini. Sehingga keberadaan KPK tak diperlukan lagi atau Semua calon pelaku  korupsi sudah jerih dan jera,.saatnya Indonesia sampai di fajar hari tanpa. Korupsi.

 
Apakah pungguk merindukan bulan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun