Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Babi Ngepet Tobat, Garagara Tiktok

10 Mei 2021   07:08 Diperbarui: 10 Mei 2021   07:23 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat kritis itu. Detik-detik menjelang akhir umurnya,  Ordon menyesali seluruh perbuatan jahat yang  dilakukanya sepanjang hidup. Mengutil, menjambret,  merampok semua sudah pernah dilakukan. Entah sudah berapa nyawa melayang karena upahnya sedari muda.

Tuhan, kalau boleh, kalau kau beri kesemoatan sediikit waktu,  aku ingin bertobat,  aku bersumpah akan mengurus dirimu sampai mati. Biar orang-orang bisa memutuskan namamu disitu,  doa setengah keluh.  Penuh penyesalan dari. mulut Ordon sudah terbayang tubuhnya terburai darah muncrat Kemana-mana.  Saat semua orang  melayangkan senjata di tangannya ke tubuh babinya.

"Siap lempar semua, Satu,, dua, tiga!, "aba aba Kang Parno.  Semua orang mengikuti Komandonya. . Semua alat pembunuh dilayangjan sekeras-kerasnya ke tubuh Babi  ngepet yang sudah tidakl bisa berlari .pasrah menunggu Mati. Saat semua benda berat melayang.. .

Jlegeeer !
Duer!
Kilat menyambar, petir yang menyilaukan,  mendahului. Jatuh dari langit dengan cepat, menghajar tubuh babi apes itu. Seketika tubuh itu hangus. Lalu terbakar dan menghilang dalam kabut.  Bau daging terbakar.

Prang !
Gubrak!
Bruk!
Batu, balok kayu, parang,  golok,  sabit, pacul,  garu dan semua alat tani pembunuh itu,  jatuh berbenturan mengenai sasaran kosong. Tubuh babi ngepet itu hilang. Tanpa bekas. Semua menyangka bahwa upaya bersama mereka telaga berhasil membunuh sang babi. Semua bersorak senang. Apalagi Kan Patmo yang bangga berhasil memberantas babi ngepet pencuri  di bulan ramadan suci ini

***

Seekor babi jalan terseok,  memasuki pekarangan Surau kayu panggung tua. Binatang itu kesakitan lelah dan takut,  rapi tahu bahwa dia masih hidup. Entah dimana, entah bagaimana caranya Jadi manusia Lagi. Sedih luar biasa hatinya. Di ujung Ramadan,  sudaj gagal mencuri uang. Gagal juga menjadi manusia lagi. . Mana ada babi merayakan lebaran, rutuknya.  bersumpah serapah., mengutuk diri.

Karena haus. babi itu nelangkah mendekati pancuran air tempat berwudlu,  yang airnya  alami mengucur tanpa henti.

Grok !
Rok!
Batasnya tersengal,  saat ia meminum air pancuran itu.  Niatnya cuma satu. Minum dan bersuci. Disaat kritis itu, Ordon meminta ampun dan memohon diri,  meminta diberikan tambahan jatah hidup sedikit waktu lagi. Ordon tobat. Sungguh tobat ,sangat menyesal dan tidak ingin mengulangi kelakuan buruknya lagi.

Air wudlu yang jatuh menetes mengenai tubuhnya. Amat menyegarkan. Menghilangkan semua kotoran yang menepel di pori porinya. Kulit tebalnya perlahan melembut menjadi kulit barunyang pernah dikenali dengan baik.  Ordon senang berbasah ria, minum,  mandi sepuasnya disitu.

"Nakmas mohon maaf,  tidak pantas telanjang di depan surau.walau maksud hendak bersuci. Hendaknya pakailah kain sarung ini, setidaknya. Agar auratmu tertutup.tidak baik. Malu..., "nasihat seorang kakek tua,  dengan badan bongkok,  sambil. Mengangsurkan kain sarung kotak kotak putih yang sudah butut. Ordo tertegun,  baru ia sadari bahwa saat itu  dirinya mewujud manusia lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun