lir kumitir
Mambang
Kumbang lanang
Sira mabur angin njebat
Sira mlumpati gunung
Njegur nyilem
Menggelegak darahku, bergejolak batinku, gelap mataku. Bagaimana tidak, aku Pengusaha muda yang sedang di puncak jaya, saat ini harus terima nasib meringkuk di sel sempit 6 x 6 meter, bersama bromocorah, bandit dan pembunuh kambuhan.
Kemarin aku masih seorang pengusaha yang sedang nikmat nikmatnya berusaha. Bebas kemana saja,yang kutahu hanya menumpuk duit dan duit. Sekarang aku terperangkap dalam permainan seorang pejabat yang gila kuasa. aku dituduh pengusaha gelap tak berijin plus serangkaian fitnah palsu yang gila. Hukum sering tajam ke bawah, tumpul ke atas.Â
Seperti petir di siang bolong, aku yang bebas tiba tiba di kerangkeng nyaris tanpa kemungkinan bebas, karena tuduhan berlapis.
Begitulah :
Macan kumbang ireng