Mohon tunggu...
azkanurulkamilah
azkanurulkamilah Mohon Tunggu... Creative Writer -

I have a passion in the field of writing.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pernah Dengar Kisah "Layla & Majnun"? Yuk Cari Tahu Ragam Sastra Khas Arab!

18 Juli 2018   16:53 Diperbarui: 18 Juli 2018   16:56 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

secretsafebooks.com
secretsafebooks.com
Novel Seribu Satu Malam  dengan judul The Arabian Nights berasal dari bahasa Inggris (1706), karya tersebut dikumpulkan selama berabad-abad oleh berbagai penulis, penerjemah, dan sarjana di seluruh Barat, Tengah, Asia Selatan dan Afrika Utara. Kisah-kisahnya banyak dan beragam, tapi keseluruhan cerita didominasi oleh kisah dari Shaharar seorang penguasa dan istrinya Scheherazad.

Bagi pecinta sastra klasik pasti sering mendengar karya berjudul Layla Majnun. Karya tersebut merupakan salah satu syair romantis yang paling terkenal di Arab. Puisi ini adalah kenangan pada era kekhalifahan Abbasiyah di abad ke 7 M. Kisah yang ada dalam puisi ini digadang-gadang telah menginspirasi lahirnya kisah cinta yang tragis yaitu Romeo dan Juliet.

ebooks.gramedia.com
ebooks.gramedia.com
Dilansir halaman worldstories.org.uk, Layla Majnum menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Qays ibn al-Mulawwah yang jatuh cinta pada Layla Al-Aamiriya. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama saat pertama kali bertemu di maktab (sekolah tradisional). Kemudian ia menulis puisi cinta yang indah tentang Layla dan ia akan membacakannya dengan keras di sudut-sudut jalan kepada siapa pun yang mau mendengarkan. 

Peragaan cinta dan pengabdian yang sedemikian bergairah menyebabkan banyak orang menyebut anak lelaki itu sebagai Majnun, yang berarti orang gila.

Bentuk sastra khas arab lainnya adalah humor atau anekdot yang ternyata sudah lahir dan berkembang sejak dahulu melalui karya sastra yang disebut maqama, sebuah anekdot yang dapat menghibur. Pada pertengahan abad ke-10 M, anekdot diceritakan oleh seorang pengembara yang menjalani kehidupannya dengan kecerdasan. Maqama ditemukan oleh Badi' Al-Zaman Al-Hamadhani (wafat tahun 1008). Ia berhasil menciptakan empat ratus maqama dan sekarang hanya tinggal 42 maqama yang masih tersisa dan bertahan.

Sungguh menakjubkan ya .. Peradaban Islam berjaya karena budaya literasi yang diwariskan dari masa ke masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun