Mohon tunggu...
Azka NaaziraWardhana
Azka NaaziraWardhana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Hobi: menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Death Datang Berkunjung

15 September 2023   20:06 Diperbarui: 15 September 2023   20:16 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terdiam. Nenek ini berbeda dari manusia-manusia lain yang telah ku cabut nyawanya. Nenek ini, seperti halnya manusia, menyukai indahnya hidup di dunia. Tetapi nenek ini membatasi rasa sukanya terhadap dunia, mempersiapkan dirinya untuk kehidupan selanjutnya, dan bersiap diri untuk hari dimana ia akan dipanggil. Tidak semua orang bisa merelakan semua nikmat dunia seperti ini. Tidak semua orang bisa sabar dengan lika-liku kehidupan seperti nenek ini. Dan apa yang ia dapatkan sebagai ganti? Seorang anak yang melupakannya setelah ia keluar dari sarang.

"Apakah anda akan senang jika anak anda datang di pemakaman anda?"

"Tentu aku akan sangat berbahagia. Aku ingin melihatnya sekali lagi."

"Baiklah. Sekarang izinkan saya mengantarkan anda ke kehidupan berikutnya." 

"Silahkan." Nenek itu menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.

*

"Grim," Panggilnya lirih sembari menarik lengan jubahku. "Apakah itu...itu..-"

"Iya, itu adalah anakmu. Dia pulang secepatnya untuk mengunjungi makammu. Apakah kau tidak bahagia?"

"Aku...aku sangat berterima kasih. Oh, lihat lah dia, tinggi dan dewasa. Tidak lagi kurus dan kecil seperti dulu."

Nenek itu melepaskan pegangannya di jubahku dan berlari ke arah anaknya. Arwah tidak bisa menyentuh makhluk hidup. Makhluk tersebut hanya akan menggigil dan membiarkannya. Tetapi nenek ini membiarkan fakta itu dan tetap memeluk anaknya. Meski ia tau pelukan itu tidak sehangat semasa ia masih hidup, pelukan itu masih terasa sama untuknya. Pelukan spesial penuh cinta murni dari sang ibu untuk sang anak yang dirindukannya.

"Ibu rindu kamu, nak. Ibu tunggu kau datang berkunjung ke Miami, tetapi kenapa kau tak kunjung datang? Kenapa kau baru datang sekarang disaat ibu tidak bisa memelukmu lagi seperti dulu? Kenapa kau baru datang sekarang, nak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun