Mohon tunggu...
siti nur azizah
siti nur azizah Mohon Tunggu... Buruh - Admin packing

Saya adalah seorang fresh graduate yang sedang menempuh pendidikan lebih lanjut. Saya senang sekali menulis berbagai cerita dari banyak genre. Saya juga gemar membaca novel novel, komik, dan artikel membuat saya semakin menyukai karya tulisan. Puisi puisi dan film semakin menambah referensi cerita yang akan saya buat. Saya sekarang tengah bekerja disalah satu perusahaan online shop yang bergerak di bidang fashion sebagai admin packing.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Leora

23 September 2024   20:00 Diperbarui: 23 September 2024   20:31 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sampai dibelakang sekolah, cukup sepi tapi tidak mengerikan seperti toilet yang sering aku datangi. Aku melepaskan cengkraman nya dengan keras, dan langsung meninju perutnya.

"Brengsek" dia mendesis setelah pukulan yang ku layangkan, dia mengusap perutnya.

"Kenapa lo bawa gue kesini? Sekarang udah waktunya belajar" 

"Teriak" dia berkata dengan tenang. Aku menatapnya geram tidak mengerti.

"Lo gila ini di sekolah semua orang bakal denger. Dasar brengsek, jangan ganggu gue lagi!" Aku meninggalkan dia dan langsung menuju kelas.

****

Ini pukul 11 malam dan aku belum ada tanda tanda akan tidur. Ya, ini adalah keseharian ku, aku hanya dapat tidur 1-2 jam dalam sehari. Aku duduk dimeja belajarku, menatap keluar jendela. Hening hanya kurasa, semuanya sepi tak ada siapapun di rumah ini, aku selalu tinggal sendiri dengan rumah besar ini. Ayah sangat sibuk dengan pekerjaannya, bahkan sekarang dia ada di luar negeri tak peduli anaknya kesepian atau tidak. Dan ibu, aku tidak bisa berkata apa-apa hanya sedikit kenangan yang kuingat.

"Hah... bajingan banget, benci banget gue sama semuanya" aku menghela nafas panjang. "Emang kaya gini ya hidup anak 17 tahun? Gue liat anak anak lain gak kaya gue"

Aku berjalan menuju kasur dan meminum obat tidur, aku langsung berbaring. Aku berharap bisa tidur lebih lama kali ini. Aku mulai menutup mataku dan tidur. Aku muak dengan obat obat ini, setiap ingin tidur aku harus meminumnya agar tidurku nyenyak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun