Mohon tunggu...
Lailia Wafiqatun Azizah
Lailia Wafiqatun Azizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Prodi Fisika UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Macam-macam Alat Ukur

18 September 2022   22:18 Diperbarui: 18 September 2022   22:41 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


        

 Macam -- macam Alat Ukur

Alat ukur atau yang biasa disebut dengan measuring tool merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai ataupun ondisi dari suatu komponen yang diukur. Alat ukur sendiri banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi pada suatu benda ataupun komponen yang diukur untuk mendapatkan nilai kuantitas dari benda tersebut. Dalam fisika dan Teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia nyata.

Alat ukur adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur suatu benda, objek baik satuan bidang, jarak, waktu, berat maupun satuan lainnya. Alat ukur sangat membantu manusia dalam memperhitungkan sesuatu. Seluruh alat ukur dapat terkena kesalahan peralatan yang bervariasi. Fungsi dari alat ukur itu sendiri sangat beragam, tergantung macam-macam alat ukur tersebut. Nah disini kita akan membahas mengenai macam -- macam alat ukur.

Alat Ukur Berdasarkan Prinsip Transduksinya 

Alat ukur berdasarkan prinsip transduksinya (cara mengaktifkannya) dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

Alat ukur Aktif

  • Alat ukur aktif  merupakan alat ukur yang menggunakan sumber daya dari luar untuk menghasilkan suatu besaran yang diukur dari sebuah alat ukur. Alat ukur aktif memerlukan Catu Daya, sehingga tidak efisien. Catu daya itu sendiri adalah sebuah perangkat yang memasok listrik energi untuk satu atau lebih beban listrik. Catu daya yang paling bagus adalah Baterai. Jika menggunakan catu daya, pastikan listriknya cocok, paham mengenai catu daya dan juga dapat mengidentifikasi catu daya, sehingga jika ada suatu kerusakan/kesalahan dapat mengatasinya. Jika alat ukur aktif tersebut menggunakan baterai sebaginya baterai dilepas jika tidak digunakan, karena baterai bisa bereaksi kimia yang dapat merusak alat tersebut.

           Contoh alat ukur aktif yaitu : Multimeter, amperemeter, voltmeter, sound level meter (alat ukur tingkat kebisingan), pH meter                 digital (dengan berupa baterai litium) dll.

Alat  ukur Pasif

  • Alat ukur pasif merupakan alat ukur yang tidak memerlukan energi dari luar, sehingga hasil pengukuran murni dari perubahan besaran dari sistem. Alat ukur pasif tidak memerlukan catu daya ( disaran kan untuk memakai yang pasif ). Biasanya alat ukur yang pasif menggunakan sistem mekanik sebagai elemen pengkonversi variable. Biasanya alat ukur pasif lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

            Contoh alat ukur pasif yaitu : Penggaris, Jangka sorong, Termometer air raksa, timbangan dll.

Alat Ukur Berdasarkan Sifat Perubahan Datanya

Alat ukur berdasarkan sifat perubahan datanya juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

Alat ukur Analog

  • Alat ukur analog dengan output analog memiliki range pembacaan yang tidak terbatas artinya pembacaan tidak dapat dilakukan dengan pasti. Alat ukur analog membaca datanya perlu kecermatann dan menyetingnya cukup lama. Dan luaran outputnya kontinu. Alat ukur analog cocok digunakan untuk praktikum atau penelitian pada siswa/mahasiswa agar mereka bisa lebih cermat dan teliti. Namun jika menjadi pranata laboratorium dan alatnya antrii Panjang, disarankan menggunakan yang digital.

           Contoh alat ukur analogy yaitu : Multimeter analog, timbangan analog, penggaris, jangka sorong, thermometer.

Alat ukur Digital

  • Alat ukur digital merupakan alat ukur yang memperagakan suatu pengukuran dalam bentuk angka diskrit sebagai pengganti defleksi jarum penunjuk pada skala kontinu dalam alat ukur analog. Dan luaran outputnya diskrit. Perbedaan utama pada alat ukur analog dan digital adalah pada tampilan layarnya. Sebagai contoh, multimeter analog menggunakan jarum untuk menunjukan nilai atau hasil pengukurannya sedangkan multimeter digital akan menunjukkan nilai atau hasilnya sebagai angka pada layarnya. Alat ukur digital cirinya ada kolom dan barisnya.

           Contoh alat ukur digital yaitu : Jangka sorong digital, multimeter digital, waterpass digital, termogram, dll.

Alat Ukur Berdasarkan Sifat Outputnya

Alat ukur berdasarkan sifat outputnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

Alat ukur Tidak Cerdas

  • Alat ukur tidak cerdas merupakan alat ukur yang outputnya kuantitatif, outputnya hanya angka. Kalau masih angka berarti tidak cerdas/ no smart.

           Contoh alat ukur tidak cerdas : alat ukur analog dan alat ukur digital

Alat ukur cerdas

  • Alat ukur cerdas merupakan alat ukur yang outputnya kuantitatif dan kualitatif

           Contoh alat ukur cerdas : Genose C19 ( alat pendeteksi covid 19 )

Dibawah ini merupakan sebuah table terkait perbedaan alat ukur

BERDASARKAN PRINSIP TRANSDUKSINYA

ALAT UKUR AKTIF

ALAT UKUR PASIF

Memerlukan catu daya sehigga tidak efisien dan juga mampu menyediakan serta mengirimkan energi ke sirkuit. Biaya produksi lebih mahal, resolusi tak terbatas tergantung pada energi eksternal yang diberikan.

Tidak memerlukan catu daya, resolusi terbatas tergantung skala dan lama penunjuk menunjuk suatu angka dengan tepat. Biaya produksi lebih murah, tidak memerlukan sumber energi eksternal.

BERDASARKAN SIFAT PERUBAHAN DATANYA

ALAT UKUR ANALOG

ALAT UKUR DIGITAL

Membaca datanya perlu kecermatan dan ketelitian dan juga menyetingnya cukup lama. Dan luaran outputnya kontinu

Luaran outputnya diskrit. Cirinya ada kolom dan baris. Pada layarnya menunjukkan nilai sebagai angkanya.

BERDASARKAN SIFAT OUTPUTNYA

ALAT UKUR TIDAK CERDAS

ALAT UKUR CERDAS

Outputnya kuantitatif

Outputnya kuantitatif dan kualitatif

Dari semua pemaparan diatas, dapat kita lihat betapa pentingnya pengetahuan mengenai alat ukur, karena hampir tiap hari/ dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas pengukuran. Dikutip dari suatu laman, ada kalimat yang bunyinya "semua pengukuran didunia tidak berguna jika anda tidak melakukan perubahan apapun berdasarkan data"(Amber Naslund). dan juga " meskipun ini tampak paradoks, semua ilmu pasti didominasi oleh ide aproksimasi. ketika seorang pria memberitahu anda bahwa dia tau kebenaran sebenarnya tentang apapun, anda aman untuk menyimpulkan bahwa ia adalah pria eksak. setiap pengukuran cermat dalam sains selalu diberikan dengan kemungkinan kesalahan...setiap pengamat mengakui bahwa ia kemungkinan besar salah, dan tahu seberapa besar kesalahannya."( Bertrand Russell)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun