"Semua yang Pak Aziz katakan benar waktu itu, kalau kita tidak punya kuasa atas apapun, tapi Allah kali ini menunjukan kuasanya atas apa yang ia lakukan pada saya mungkin ya pak ?" tanynya.
Tidak juga, semua karena Allah, dan petepatan Allah, doakan yang terbaik jawaban saya.
Pada akhirnya suaminya meninggal dunia, dan tidak ada yang bisa dilakukan kecuali berdamai dan mengikhlaskan kepergian suaminya.
Sedih pastinya, kehilangan itu juga jelas karena melihat suaminya dalam keadaan sakit seperti itu rasa emosi sakit hati, marah dll semua sirna, bagaimanapun ia adalah orang yang pernah ia sayangi sepenuh hati dan ayah dari anaknya, tapi saat mengingat perilakunya selama berumah tangga ia sudah menerima berdamai bisa jadi ini memang takdirnya.
Selamat jalan suamiku...
" Semoga Tuhan mengampuni semua dosamu, aku ikhlas dan memaafkan semua kesalahanmu " ceritanya pada satu sesi.
****
" Pak Aziz !, Aku bagaimana ?, kata dokter aku harus screening HIV ? ! " pesan di HP ku di suatu pagi.
Yah, memotivasi dan menyiapkan mental untuk bisa memeriksakan diri atau screening HIV bagi klien butuh waktu lama hampir satu bulan.
Sesi online, bimbingan dan menguatkan mental sampai pada pilihan klien ia berani melakukan screening di salah satu layanan kesehatan pemerintah.
Mencoba menguatkan dan menyiapkan resiko tertidak baik dan bagaimana mengakomodir harapan dan impiannya kalau ia tidak terpapar virus yang ada disuaminya.