Suara piring yang dulu saya dengar pecah itu ia ternyata tidak membanting atau memecahkannya karena marah dengan ku
Terus ?
Yah, pola asuh pendidikan yang didapat ibu dulu dari orang tuanya memang begitu,Â
Ada reward atau hadiah bagi anak yang penurut dan berprestasi dan ada hukuman bagi yang melanggar.
Nah, piring pecah hanya simbol cara mereka para emak diajarkan melepaskan Emosi dalam dirinya.
Daripada marah karena ulah anak dan reflek nanti memukul atau mencubit, piring dianggap lebih efektif melepaskan tekanan emosi atau melepas amarah pada anak, sehingga menghindari kontak fisik sama anak.
Suara piring pecah itu juga bisa jadi akan jadi media syock terapi buat anak jadi paham dan takut, harapannya anak jadinpenurut sama ibu.
Dalam pehamana saya yang lain suara piring pecah itu memiliki makna bahwa ibu ingin diperhatikan dan didengar, dan sebagai media menyampaikan pesan bahwa "Aku Tidak Suka dan Marah !! ".
Tapi ibu waktu itu tidak tahu bahwa apa yang dilakukan juga bentuk menyakiti anak atau kekerasan pada anak, hanya bentuknya bukan fisik tapi psikologis.
Suara atau kalimat yang menyertai piring pecah kadang membuat anak menjadi kecil hati, tidak PD, minder dll
Setiap anak akan meresponnya berbeda dan itu juga tergantung piring nya juga yang dilempar, coba kalau dulu sudah ada piring kertas, tentu akan beda cerita kalau di lempar, hahahahahaÂ