Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Catatan Ramadhan 11 | Cita rasa Kopi Berkualitas, Bukan Kopi Manis!

3 April 2023   05:20 Diperbarui: 3 April 2023   06:37 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Aziz Amin | Wong Embuh, Coffeshop Sentana Mulya Hotel Pemalang

Ngopi lebih dari itu, ada sebuah takaran dan harmoni yang pas dengan selera yang tentu berbeda menyesuaikan bagaimana cita rasa kopi pilihan penikmatnya, apa rebusta atau arabika.

Bicara kopi dan perkopian kadang muncul bahasan yang sejatinya tidak masuk didalamnya, kalau kita mau jujur dan pahami bahwa inti dari kopi itu sendiri, cinta rasa asli dan khas kopi.

Kalau madu jelas cita rasa atas simbol rasa manis, dan jeruk adalah citavrasa kecut tapi kopi itu ya pahit atau asam.

Hanya saja atas nama pemenuhan kebutuhan dan nafsu mereka yang mengaku para penikmat kopi, mereka tidak mampu menerima bahwa koonitu pahit dan asam.

Kalau zaman sekarang "Netizen Maha Benar", maka akan ada upaya yang dipaksakan biar rasa kopi menjadi sesuai selera lidahnya para pembohong yang selalu bilang " racikan kopinya pas dan mantap, manisnya pas di lidah ' katanya 

Darimana dasarnya kalau kopi manis coba ?!, Mereka dibilang pembohon tidak akan pernah terima, selalu melakukan pembenaran atas nama inovasi dan perkembangan sampai kopi rasa strawberry

Kopi - kopi diperdaya dan diperkosa untuk berubah dan mengubah citra diri dan cita rasanya, mulailah ia dicampurkan dan dikenalkan kombinasi dan aneka macam toping termasuk gula, susu, dan banyak lagi hal yang mewakili rasa manis untuk memaksa pahit dan asam kopi berganti manis. Wkwkwk.

Yah, manusia kebanyakan tidak akan suka rasa pahit dan asam kehidupan, jadi wajar kalau ia ingin menikmati apapun selain hidupnya dengan cita rasa yang berbeda dan berharap selalu manis, termasuk kopinya, walau itu semua semu.

Rasa manis atas apapun yang ia lihat, dengar dan rasakan akan diakumulasi dan dikoneksikan pada manisnya kehidupan. Harapannya sih.

Maka wajar kalau manusia selalu mencoba keberuntungan dengan meracik dan meramu kopi dengan tambahan aneka rasa dan gula atau pemanis yang menghasilkan kenikmatan kopi dalam pikirannya sesuai seleranua.

"Rasa kopinya pas dan mantap " bangganya.

Sementara yang lain dengan raut wajah yang kecut bilang 

" kopinya pahit!, kopinya  asam !" komentar atas seduhan kopi alami tanpa gula, yang sejatinya ini cita rasa hakiki kopi

Kadang aneh mengamati mahluk yang bernama manusia,  bahwa sudah tahu bahwa sejatinya rasa dasar kopi ya kalau nggak pahit itu asam, tergantung bagaimana proses pengelolaan kopinya, apa itu jenis robusta atau arabika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun