Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Intan Inten Kembaran

6 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 6 Mei 2020   22:35 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Inten ... " Ibu intan nampak berfikir sangat dalam dan mencoba mengingat ingat sesuatu, entah apa yang lagi dipikirkan ibu, ia nampak seperti kosong dan menuju satu pengalaman yang jauh.

" Kamu Inten, anaknya yu darsini yah, ayah mu kang parnoto ? " tanya ibu intan.

" Iya tante, aku anak mak darsini, tapi bapak noto sudah meninggal satu tahun yang lalu tante " inten akhirnya menceritakan keluarganya dari sebelumnya bapaknya kerja di perkebunan, dan sakit sampai kecelakaan meninggal.

Inten sekarang tinggal sama mak dan adik bagus yang masih sekolah di SMP.

Ibu intan menangis dan memeluk inten dengan sangat erat, " anakkku.... anaaakku...., inten... kamu itu anakku ya anakku nak..., tante ini ibu kamu " kata ibu intan sembari menangis

" Maafkan ibu nak, maafkan ibu... kalau ibu selama ini kehilangan kontak yu darsini dan kang parnoto, ibu dan ayah mencarimu nak..., tapi ibu dan ayah kehilangan kontak " jelasnya

Inten nampak bingung, wajahnya sayu dan merasa tidak percaya dan matanya berkaca -- kaca hanya terdiam bisu.

Akhirnya ibunya intan mengajak intan dan inten untuk ke rumah inten, dan bersamaan itu ditelponnya ayah intan dikantor untuk ke rumah inten di ujung desa kemuning. Susana sangat haru sangat kental disebuah rumah kecil di tengah sawah, sementara dua wanita paruh baya seling berpelukan nampak menangis, intan dan inten hanya terdiam dan terpaku sendu melihat ibu dan mamak mereka saling meratapi kesedihan yang dalam.

Intan dan Inten adalah anak kembar, dimana saat dilahirkan kondisi ekonomi keluarga intan dalam kondisi yang sangat memprihatinkana, sementara saat ituayah intan masih kuliah dan menikah dengan ibunya dan memiliki anak kembar adaalah sebuah beban hidup yang berat, hingga akhirnya inten kakak intan diberikan kepada yu darsini dan kang parnoto karena menikah sudah lama tapi belum dikaruniai keturunan ( anak ).

Dan sejak keluarga intan pindah ke jakarta, orang tua intan kehilangan kontak dengan keluarga inten mengingat saat itu keluarga inten bapaknya ditugaskan di luar pulau jawa, dan pencarian kedesa kemuning tidak membuahkan hasil hingga akhirnya pasrah dan tidak pernah menceritakan pada intan kalau memiliki saudara kembar.

Saat ini keluarga intan telah hidup sangat berkecukupan dan pada akhirnya yu darsini, inten dan adiknya semuanya dipindah tinggal bersama dengan intan menjadi sebuah keluarga yang bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun