Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

#Tanyahipnoterapi | Apakah Hipnosis atau Hipnoterapi Sama dengan Terapi Releksasi

4 Januari 2020   10:48 Diperbarui: 4 Januari 2020   10:46 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya banyak cerita juga tentang pikiran dan bagaimana saya belajar yang katanya terapi pikiran, atau disebut hipnoterapi bahkan sesekali saya minta beliau cek apakah ini bertentangan dengan agama. Dan sampai singkat ceritanya saya minta beliau untuk berzikir seperti yang beliau biasa lakukan setiap waktu.

Dan saat beliau berzikir, saya cupa tanya apa rasanya, saya minta beiau merasakan bagian tubu sampai ketenangan jiwa, releks dan sampai pada kondisi beliau benar benar saya pandu releksasi dan masuk kondisi hipnosa ( terhipnosis ) seperti anda lihat di televisi orang tertidur lelap, bahkan sesekali saya meraskan beliau mendengkur ( ngorok ), mungkin karena tubuhnya lelah kurang istirahat.

Menariknya dalam kondisi ini saya tanya " ki, apa panjenengan mireng kulo, menawi mireng anggukaken sirah nggih  " tanya ku dalam bahasa jawa yang artinya "kyai, apa anda dengar suara saya ?, kalau dengar anggukkan kepala yah". Dan beliau mengangguk.

Terus apa perlu saya bilang ini terapi hipnoterapi atau terapi dzikir ?, bagi saya tidak perlu diperdebatkan itu tetap saya sebut terapi dzikir, kalau secara keilmuan hipnosis ya itu fenomena hipnosis, maka saya jelaskan ke beliau seperti apa hipnosis dan hipnoterapi modern dipelajari.

Sama, pada kasus yang berbeda di Griya Hipnoterapi MPC, ada kasus yang klien memang mengeluh kondisinya sangat tidak nyaman dan gelisah, saya melakukan cara mengikuti polanya, bahkan saya minta ia jongkok disudut ruangan, dan sesekali saya minta ia merakan apa yang ia rasakan dan saya sentuh pundaknya sabil saya katakan kalimat yang kurang lebih ;

".... ya..., terasa nggak enak semuanya kan yah ?", dia menggangguk dan saya bilang,

" yah..., memang kadang begitu rasanya, coba sekarang kau rasakan tangan ku ini ( dipundak kanannya ), coba terasa nyaman nggak, kaya hangaat dan seperti ada yang aneh dipundak dan telapk tangan saya... ? " ia diam sejenak sampai akhirnya mengangguk.

" makin jelas nggak rasanya sekarang ?, ok sekarang bangun berdiri " dan ia pelan -- pelan berdiri

Saat bersamaan saya katakan kalimat kalimat sugesti positif dan meleding ( mengarahkan ) pada kondisi tubuhnya yang diharapkan.
saya minta jongkok lagi, dan berdiri lagi terus berulang -- ulang sambil saya lakukan seperti mengambil dan membuang semua rasa yang ada dalam dirinya, dan singkatnya ia merasa baik baik saja dan tersenyum bingung.

Pertanyaanya apakah saya juga menyabutnya terapi hipnosis atau terapi jongkok ? kembali itu bagi saya nggak begitu hal mendasar.

Terpenting apapun metide terapinya sesuaikan kebutuah dan bagaimana klien anda, jangan terpenjara pada metode atau tehnik dan bahkan hipnoterapi atau hipnosis sama sekali bukan metode yang paling baik dan keren, tapi hanya hal biasa yang akan menjadi luar biasa saat kita memandang manusia secara utuh dan melibatkan unsur spiritual bagaimana hubungan dengan sang kholik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun