Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bang Jho Berhenti Merokok dengan "Public Commitment"

2 Mei 2019   07:27 Diperbarui: 2 Mei 2019   07:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.wikihow.com

Merokok adalah Prilaku

Sebaga seorang hipoterapist penulis memang sangat sering menjumpai kasus yang serupa terkait keinginan basar seorang bisa berhasil berhenti merokok, baik yang dikarenakan faktor kesehatannya yang nggak memungkinkan ia tetap merokok, sampai yang karena pasangannya merasa terganggu dengan prilaku nya yang menjadi perokok aktif.

Bicara prilaku maka tidak bisa lepas bicara tentang bagaimana mekanisme pikiran dan tindakan manusia, dan bagaimana informasi masuk dalam pikiran bawah sadar dan menjadi prilaku / kebiasaan.

Secara gampang pikiran manusia dalam bekerja dibagi dua pikiran sadar dan bawah sadar, bahwa apapun informasi yang diterima dari luar baik yang didengar, lihat dan rasakan akan diterima pertama kali oleh pikiran sadar.

Dalam pikiran sadara ini informasi akan dianalisa, apakah baik atau tidak, aman atau tidak yang menyesuaikan kondisi atau data yang ia miliki sebelumnya, dan kalau informasi baru ini baik baginya serta aman menurut bawah sadarnya, data itu akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar sebagai nilai yang baru.

Sehingga saat data baru tersebut masuk dalam pikiran bawah sadar, semua menjadi kuat dalam pikiran sebagai nilai baru, prilaku baru dan akan semakin susah atau tidak mudah untuk diubah apabila tidak benar -- benar memiliki dasar yang lebih kuat yang akan membuat pikiran mengizinkan untuk perubahan baru tersebut.

Mempertanyakan iklan " Merokok Membunuhmu " ?

Bagi perokok merokok adalah sesuatu banget yang tak akan mudah untuk diubah, kalau ia belum memiliki tekad dan alasan yang kuat untuk berhenti merokok. Bahkan bagi mereka yang ingin berhenti merokok sekalipun buka hal yang mudah untuk mewujudkannya kalau secara keseluruhan (holistic) tubuh (body), pikiran (mind) dan jiwa (soul) nya tidak benar benar menyepakati tekad dan komitmen yang sama untuk berhenti merokok.

Menurut WHO, 70-80 % perokok ingin berhenti merokok, namun hanya 3% yang berhasil berhenti tanpa bantuan orang lain dalam waktu 6 bulan. Menurut WHO pula (2008), Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar didunia setelah Cina dan India.

Meariknya dengan menambahkan tulisan " MEROKOK MEMBUNUHMU " sama sekali tak membuat para penikmatnya takut, dengan menampilkan gambar -- gambar yang mengerikan tentang penikmat rokok, mereka asik dan nyaman saja.

Saya pernah ditanya seorang disatu acara, " Kenapa ko orang dirokok sudah dikasih peringatan gitu, udah banyak artikel tentang bahaya merokok pokoknya banyak lah pak, ko masyarakat masih merokok saja ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun