Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan

Trainer, Professional Hipnoterapis, Penulis, Pembicara, Aktivis Sosial Kemanusiaan Founder MPC INDONESIA WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bubur Ayam juga Hoax

23 April 2019   07:45 Diperbarui: 23 April 2019   08:08 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senyum pagi kompasianer hehehehe, #janganserius

SEMANGAT PAGI !!!!

Sekali kali kita harus tersenyum dan melakukan peregangan yang sebenarnya, susah memang tersenyum kalau pikiran, hati dan jiwa lagi bersitegang, tapi ya sudah .... tinggalkan semua nya fokus salah satu bagian saja bibir, dan tersenyumlah....

TERSENYUMLAH PAGI INI 

Abaikan pikiran yang masih keras kepada lengan ego dan hasil analisa hasil perolehan suara, biarkan hati gemes melihat banyak yang katanya meninggal karena proses yang katanya pesta demokrasi atau ya tinggalkan tubuh yang mengeluh karena harus full aktifitas sebagai kuli kehidupan.

" Tersenyum lah..., tersenyumlah pagi ini ... "

Ya, tersenyum saja tanpa perlu alasan dan tanpa harus menunggu semua siap tersenyum, sambut kebahagiaan dan cerianya mentari pagi yang membawa harapan bahwa tak akan ada legi mendung yang mendadak, atau hujan barat yang membuat semua goyah.

Tersenyumlah..., karena kau juga layak bahagia, apapun suku, bahasa, partai bahkan apapun perbedaan mu dengan ku kau layak menikmati bahagia, tanpa syarat dan tanpa aturan ribet seribet aturan -- aturan itu.

Dulu.... saat saya masih menjadi pengembara kehidupan saya pernah dibilang guru kehidupan "Tersenyumlah pada dunia maka dunia akan tersenyum padamu", kalau terjadi gejolak dan kerickan dalam dirimu antara pikiran, hati, jiwa dan tubuhmu curigalah kau yang telah mengundangnya.

Maka "Tersenyumlah.... bukan Cuma dunia, tapi seluruh bagian yang terhubung langsung baik pikiran, hati, tubu dan jiwa akan tersenyum" dan itu akan memudahkanmu dalam menjalani kehidupan ini semua akan dimudahkan dan dilancarkan, termasuk rezeki mu...

KALAU HOAX, YA NIKMATI SAJA...

Kali ini saya tak akan bahas politik ko, kan masih pagi bahkan kalau siang juga baiknya bicara tentang syukur nikmat hehehehe ( ego alim ), tapi kenyataannya kita nggak bisa tutup mata, tutup telinga dan pura pura menjadi seorang yang mati rasa bahwa banyak HOAX dimana -- mana.

Terus, apa karena ada banyak HOAX terus kita harus bersedih ? apa harus marah ? emosi ? atau rasa apapun yang pantas mewakili rasa ketidak terimaan atas HOAX itu.

Kembali masih cerita saat masih menjadi pengembara kehidupan guru yang lain bilang "kalau sekiranya kau disajikan HOAX, makan aja dan nikmati saja, jangan lantas kau teriak HOAX dengan melawannya dengan HOAX yang lain !!!".

Guru kehidupan memang kadang suka "nyeleneh", "se kate -- kate kalo ngomong"  kata orang betawi, "sakarepe wedel " kata orang brebes, tapi ya memang benar.

BUBUR AYAM DI INDONESIA JUGA HOAX

Pagi ini disajikan bubur ayam semangkok, dan guru kehidupan datang sambil teriak;

Jangankan urusa politik, legeslatif maupun pemilihan presiden yang disana banya "Duit Gurih", ya wajar kalau semua menjadikan sebuah goal terbesar memenangkan apapun itu kontestasinya demi ego superior. HOAX ya wajar kalu sekiranya bisa membuat sesuatu yang dituju makin mudah tercapai, urusan hukum mah nomernya ada dibelakangan, katanya tobat itu belakang itupun kalau sempat.

"Lihat bubur ayammu... HOAX kan ? !!! "

Hahahaahha........, ya aku baru menyadari kalau tak ada ayam dimangkon yang disajikan dengan lebel "bubur ayam", ambil sendok, aku korek dan korek... tetap aja tak menemukan ayam didalam bubur ini.

Sedih ?, enggak tapi bahagia ketawa..., iya yah... ko dibilang dan diyakini masyarakat sebagai bubur ayam tapi ko nggak ada ayam sama sekali, bahkan 1 ekor sekalipun HAHAHAHAHA....

Tetanggaku bingung dengan polaku yang katanya pernah melakukan pengemabaraan kehidupan, saya bilang, " Ini bubur ayam mas ? "

Ia menjelaskan panjang lebar tentang bubur ayam dengan berbagai sumber dan referensi yang ilmiah bahkan secara etimologi tentang "bubur ayam", tapi...

Tiga puluh menit aku mencari ayam dibuburku TIDAK ADA.

" INI AYAM NYA MAS BANYAK KO !!!! " jelas tetanggaku dengan nada tinggi wajah yang memerah seperti emosi kepiting rebus, ia tampaknya terganggu dengan polaku mencari ayam di mangkok buburku.

Hahahahaha, "maaf bang, nggak usah emosi...., tenang saja...., nih saya jelaskan yah..., ini bubur siapa ? "

"KAMU !!!" jawabnya masih emosi

" Yang mau makan siapa ? "

"KAMU !!!" masih emosi

" Ini apa ? "

" AYAM LAH !!!" 

" Ayam atau daging ayam mas ? "

"Ya ayamlah.. " mendadak wajahnya seperti melayu pucat.

" Terus Kepalanya mana ?, sayapnya mana ?, bulunya mana ? kaki nya mana ? " tanyaku sambil tersenyum geli.... ( bak ini dunia dongeng )

"tersenyum geli.... ( bak ini dunia dongeng )

"YA NGGAK ADALAH ITU KAN DAGING NYA SAJA !!!" marah beneran ia

"Tenang... om, ini yang saya maksud om...., kan kau bilang itu daging ayam, apa daging ayam itu ayam ?, daging ayam itu bagian dari ayam, dan ayam itu pasti meliputi daging dan bagian lainnya "

Udahlah ini kalau dilanjutnya kita bisa DEBAT AYAM mas, cepek nanti bisa ada yang gagal memenangan perdebatan, terus nanti gila ( stress ) atau apa -- apa yang heboh seperti Pemilu kan kita sendiri yang repot.

Kalau dari dulu HOAX BUBUR AYAM aja akan nikmat saat dinikmati, ya maka nikmatilah pemandangan alam di Indonesia, keberagamaman Indonesia, Kekayakan budaya Indonesia, untuk INDONESIA MAJU !!!, siapapun pilihanmu berdo'a dan berserahlah pada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa pilihannya pasti tidak akan pernah salah.

Kalau kita beda pilihan, maka "tersenyumlah... ", kalau ada HOAX..., cukup tahu saja bahwa itu BUKAN BUBUR AYAM, tapi BUBUR DAGING AYAM, dan nikmatilah...., jangan pernah buat MIE AYAM yang ternyata HOAX juga...

Ingat kebahagiaan kita bukan ditentukan hasil "quick count", atau hasil survei atau tercapainya segala target "real qount", BAHAGIA KITA ITU PILIHAN KITA.

 

Ditulis dari negeri dongeng Aziz Amin

Brebe, 23 April 2019
Aziz Amin   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun