Ini menjadi bagian dari jawaban kenapa ada beberapa orang yang taat beribadah akan tetapi melakukan tindak korupsi, tentunya ini salah dan benar -- benar salah akan tetapi pikiran bawah sadar yang bersangkutan masih merekam hal tersebut dan berfikir bahwa ia hanya menolong orang dan bila orang yang ditolong memberikan ucapan terima kasih ya wajar -- wajar saja.
Sayangnya..., kebiasaan ini jadi kebiasaan dan budaya yang sehingga seolah -- olah menjadi kewajiban bagi orang yang ditolong atau meminta bantuan pertolongan maka harus memberikan sesuatu yang dianggap sebagai rasa terima kasih.
Peranan ilmu agama sangat mendasar dan penting, akan tetapi adanya banyak orang yang mengaku ahli agama dan mereka yang menyandang gelar ustadz yang secara keilmuan belum benar benar sempurna terkait pemahaman keilmuan agama seringkali justru memunculkan ada dualisme pendapat hukum tentang berterima kasih bahkan sampai ranah yang lebih dalam adalah tindakan kolusi dan nepoitisme yang berakhir pada tndak korupsi, tentu kita masih ingat bagaimana lembaga setingkat Kementrian yang mengurusi tentang Agama pun tidak luput dari praktek korupsi dan tidak tanggung -- tanggung tentang kitab suci dan pengelolaa ibadah haji.
"Astagfirullah",kembali lagi semua harus bersama untuk memilikirkan bagaimana kelajutan Bangsa ini bagaimana kelanjutan negara ini, kalau semua hanya menyerahkan urusan ini pada KPK, bagaimana memulai dari diri anda sendiri dan mulai bisa memberikan eduksi membedakan antara budaya leluhur, antara ibadah dalam ajaran agama dan sebuah hal yang tergolong dalam tindak kolusi dan nepoitisme yang berujung pada tidak korupsi
Bersambung lain waktu ....
Penulis sejujurnya masih ragu apakah masih ada Kepala Pemerintah yang bersih dan tidak pernah sekalipun melakukan tindakan kolusi dan nepoitisme yang pastinya terkait dengan korupsi, semoga Allah Ta'ala mengampuni dosa -- dosa kita pendahulu kita dan semoga generasi penerus Bangsa Indonesia ini benar benar menjadi Bangsa yang patut dan harus dibanggakan, mengutip katak KPK bahwa " Berani Jujur itu HEBAT !!! "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H