Ayat di atas berisikan peringatan kepada isteri-isteri Rasulullah agar mengenakan jilbab, dengan tujuan agar mereka mudah dikenali. Umar salah satu sahabat yang responsible terhadap perintah itu, dimana memang filosofi hijab yang di dukung oleh Umar sangatlah jelas.Â
Hal tersebut bisa dilihat dari contoh berikut, dimana ketika kaum munafik yang menyerang para perempuan, dikumpulkan untuk diberi penjelasan mengenai hijab, mereka memberi pembenaran dan mengatakan "Mereka adalah para budak". Dan Allah memerintahkan perempuan untuk mengganti pakaian mereka agar bisa dibedakan dari para budak, dan untuk itu mereka harus menyelubungi diri dengan jilbab (jubah).
Dari pemaparan diatas, besar harapan kepada para pembaca sekalian agar pandangan mengenai hakikat perempuan lebih diperhatikan lagi. karena yang tetap menjadi pernyataan hingga saat ini, yaitu kurang adanya rasa perhatian yang lebih terhadap citra seorang perempuan. Wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H