Mohon tunggu...
Azizatul Qoyyimah
Azizatul Qoyyimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Penikmat ilustrasi cerita lewat kata Bersama seduh kopi di pagi hari

Selanjutnya

Tutup

Book

Perempuan di dalam Al-Qur'an Perspektif Pemikiran Amina Wadud

2 Juni 2023   12:06 Diperbarui: 2 Juni 2023   17:10 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayat tersebut menegaskan bahwa Maryam sebagai salah seorang yang qaanitin, maka keimanan dan kebaikan seseorang itu tidak dibatasi oleh jenis kelamin.  

Yang terakhir adalah cerita Ratu Balqis, dia adalah salah seorang pemimpin di Sheba, dari identifikasi ini tidak disebutkan perbedaan, larangan, atau pembatasan tentang seorang wanita yang menjadi pemimpin.

Di dalam al-Qur'an juga ditegaskan bentuk penghormatan, rasa simpati, dan tanggung jawab terhadap seorang sebagai seorang yang bisa bereproduksi, perempuanlah yang melahirkan seorang anak sehingga generasi umat manusia terus bertambah. 

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-nisa' ayat :1

, , (:1)

Artinya : "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (adam), dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari diri-nya, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya allah selalu menjaga dan mengawasimu". (an-nisa':1)

Interpretasi Amina Wadud terhadap ayat di atas merupakan petunjuk penghormatan terhadap kapasitas wanita untuk menghasilkan keturunan, maka dari perspektif Qur'ani dapat disimpulkan bahwa melahirkan anak hanya bisa dilakukan oleh seorang perempuan.

Di akhir penulisan ini, merupakan penegasan kembali bahwa asumsi atau ungkapan yang kerap kali kita dengar adalah bahwa perempuan adalah alat atau racun untuk menggoda nafsu laki-laki, pernyataan seperti itu harus kita tolak, karena dalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa syetanlah yang menggoda hawa nafsu agar terjerumus ke dalam kejahatan. 

Sebagaimana godaan syetan kepada Nabi Adam dan siti Hawa agar keduanya memakan buah khuldi, hingga kemudian mereka berdua diusir dari Surga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun