Perlu diketahui, di dalam darah manusia terdapat dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik dan jahat. Apabila dalam keadaan normal, kolesterol sebenarnya sangat dibutuhkan  tubuh agar bisa berfungsi secara seimbang. Namun, jika kolesterol jahat lebih tinggi, dapat meningkatkan resiko terkena serangan jantung mendadak, stroke, dan juga masalah kesehatan lainnya.
Kolesterol merupakan lemak berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin dalam darah yang dihasilkan secara alami oleh organ hati manusia. Selain diproduksi oleh tubuh, kolesterol juga bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satunya pada makanan yang mengandung minyak dan berlemak seperti daging dan susu.
Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membetuk sel-sel baru agar tubuh tetap berfungsi secara normal. Selain itu, kolesterol juga dibutuhkan dalam proses pencernaan, memproduksi sejumlah hormon (hormone seks dan korteks), membentuk vitamin D, dan membuat garam empedu untuk membantu usus dalam menyerap lemak.
Apabila kadar kolesterol terlalu tinggi, yakni lebih dari 200 mg/dl dapat memicu berbagai penyakit dan kompilkasi. Kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi berhubungan erat dengan penyakit kardioserebroveskular, yaitu penyakit jantung dan stroke.
Berdasarkan dari data World Helath Organization (WHO) pada tahun 2015, sebanyak 45 % atau sekitar 1,77 juta kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Pada tahun 2018, menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat setiap tahunnya. Sedangkan presentase penyakit stroke juga mengalami peningkatan, yang awalnya 7% naik menjadi 10,9 %.
Perlu diwaspadai bahwa, kolesterol tinggi ini tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak sadar memiliki kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh, hingga muncul komplikasi seirus seperti penyakit jantung atau stroke.
Untuk mewaspadai hal ini, penting untuk melakukan tes darah agar mengetahui normal atau tingginya kolesterol. Bagi orang dewasa, sangat disarankan untuk rajin melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 4-6 tahun sekali, mulai dari usia 20 tahun. Â
Tidak hanya pada orang dewasa, sebenarnya pemeriksaan kolesterol pada anak-anak juga sangat dianjurkan ketika anak berusia 9-11 tahun dan melakukan pengecekan ulang pada usia 17-21 tahun. Pada anak-anak yang memiliki garis keturunan diabetes dan kolesterol tinggi disarankan untuk melakukan pemeriksaan sejak usia 2-8 tahun dan diulangi pada usia 12-18 tahun.
Kolesterol pada dasarnya tidak bisa larut dalam darah, maka dari itu kolesterol dibawa oleh protein yang disebut lipoprotein untuk menyalurkan kolesterol ke seluruh tubuh. Terdapat tiga jenis lipoprotein, yaitu :
- Low Density Lipoprotein (LDL)
Tugas LDL ini adalah mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang dibutuhkan pada seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Apabila jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, LDL akan mengendap pada dinding pembuluh arteri yang menyebabkan penyakit. Oleh karenaa itu, LDL disebut juga sebagai "kolesterol jahat".
- High Density Lipoprotein (HDL)
HDL bertugas untuk mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati, di dalam hati kolesterol akan dihancurkan dan dikeluarkan melalui feses atau kotoran. Oleh karena itu, HDL disebut juga sebagai "kolesterol baik".
- TrigliseridaÂ
Berbeda dengan kolesterol yang diperlukan bagi tubuh untuk membentuk sel dan berbagai hormon. Trigliserida digunakan sebagai sumber tenaga, jika tubuh terus menerus mendapatkan asupan secara berlebih dibanding dengan pemakaiannya, kadar trigliserida akan terus naik. Hal ini dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.
Normalnya, kadar kolesterol dalam tubuh berjumlah :
- Kadar LDL normal : < 100 mg/dl
- Ladar HDL normal : > 40mg/dl
- Kadar Trigliserida normal : < 150 mg/dl
Seseorang dapat dikatakan memiliki kadar kolesterol tinggi apabila memiliki jumlah kolesterol yang melebihi dari angka 200 mg/dl. Apabila sudah melebihi batas normal, maka perlu untuk berhati-hati.
Meski tidak memiliki gejala yang signifikan, tapi beberapa kondisi berikut perlu diwaspadai sebagai tanda memiliki kadar kolesterol yang tinggi :
1. Cepat lelahÂ
Dilansir dari Buku Mengenali Keluhan Anda : Info Kesehatan Umum untuk Pasien tahun 2013 oleh Dr. Ayustawati PhD, gejala kolesterol tinggi dapat dilihat dari kondisi tubuh yang terasa cepat Lelah. Hal ini disebabkan oleh munculnya plak di pembuluh darah akibat dari kolesterol tinggi yang menyebabkan bekurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.
2. Mudah mengantuk
Salah satu gejala dari kolesterol tinggi adalah sering mengantuk. Hal ini dikarenakan adanya sumbatan pada pembuluh darah sehingga asupan darah yang membawa oksigen ke otak jadi berkurang. Karena sumbatan ini, keluhan sering mengabtuk dan mudah Lelah menjadi tanda kolesterol tinggi.
3. Rasa tidak nyaman di tengkukÂ
Tengkuk terasa pegal-pegal bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Kondisi ini diakibatkan penumpukan plak di pembuluh darah pada area leher, sehingga mengakibatkan terhalanya aliran darah yang berada di leher dan menuju otak.
4. Nyeri pada dada dan kaki
Penumpukan plak juga bisa terjadi pada pembuluh jantung. Jika hal ini terjadi, pednderitaa kolesterol bisa mengalami gejala nyeri di daerah dada. Kondisi ini yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi dari kolesterol tinggi.
Selain itu, nyari pada kaki juga bisa menajdi tanda kolesterol tinggi. Penumpukan plak yang terjadi pada pembuluh darah di sekitar kaki inilah yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri di bagian kaki.
5. Adanya Xanthelasma dan Xanthomata
Xanthelasma adalah bercak-bercak kuning yang timbul di bawah kelopak mata. Sedangkan xanthomata atau penumpukan kolesterol yang dapat dilihat dalam jaringan tubuh, terutama dalam kulit dan urat. Xanthomata bisa berupa pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.
6. Munculnya gumpalan urat Â
Bagi penderita kolesterol tinggi karena faktor genetik, penumpukan kolesterol terkadang dapat dilihat dari kulit seperti gumpalan separuh biji kacang yang bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.
Jika gelaja-gejala tersebut muncul dan mulai dirasakan seseorang sehingga menganggu aktivitas, maka segeralah mengunjungi dokter. Dengan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalisir masalah-masalah yang lebih parah lagi.
Kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Seperti berolahraga secara teratur yang dapat membantu dalam menaikkan kadar HDL. Dengan berolahraga juga membantu mencegah terjadinya serangan jantung. Setidaknya melakukan olahraga menimal 30 menit dalam sehari seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik perlu dilakukan untuk menghindari bahaya kolesterol tinggi.
Selain rutin dalam berolahraga, menerapkan pola makan yang sehat juga sangat diperlukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap seimbang dan normal. Alangkah baiknya mengganti makanan yang dimasak dengan cara digoreng oleh makanan yang dimasak dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayuran juga perlu diperhatikan. Mengganti konsumsi makanan daging merah, kuning telur, udang, jeroan, susu full cream, kue atau biscuit dan juga keju dengan memperbanyak konsumsi ikan dan makanan yang mengandung Omega-3 lainnya, seperti aplukat, kacang-kacangan, dan juga teh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H