4. Nyeri pada dada dan kaki
Penumpukan plak juga bisa terjadi pada pembuluh jantung. Jika hal ini terjadi, pednderitaa kolesterol bisa mengalami gejala nyeri di daerah dada. Kondisi ini yang menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi dari kolesterol tinggi.
Selain itu, nyari pada kaki juga bisa menajdi tanda kolesterol tinggi. Penumpukan plak yang terjadi pada pembuluh darah di sekitar kaki inilah yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri di bagian kaki.
5. Adanya Xanthelasma dan Xanthomata
Xanthelasma adalah bercak-bercak kuning yang timbul di bawah kelopak mata. Sedangkan xanthomata atau penumpukan kolesterol yang dapat dilihat dalam jaringan tubuh, terutama dalam kulit dan urat. Xanthomata bisa berupa pembengkakan berbentuk bulat dan berwarna kekuningan.
6. Munculnya gumpalan urat Â
Bagi penderita kolesterol tinggi karena faktor genetik, penumpukan kolesterol terkadang dapat dilihat dari kulit seperti gumpalan separuh biji kacang yang bisa dilihat dan dirasakan pada urat dekat buku jari.
Jika gelaja-gejala tersebut muncul dan mulai dirasakan seseorang sehingga menganggu aktivitas, maka segeralah mengunjungi dokter. Dengan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalisir masalah-masalah yang lebih parah lagi.
Kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Seperti berolahraga secara teratur yang dapat membantu dalam menaikkan kadar HDL. Dengan berolahraga juga membantu mencegah terjadinya serangan jantung. Setidaknya melakukan olahraga menimal 30 menit dalam sehari seperti jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik perlu dilakukan untuk menghindari bahaya kolesterol tinggi.
Selain rutin dalam berolahraga, menerapkan pola makan yang sehat juga sangat diperlukan untuk mempertahankan kadar kolesterol tetap seimbang dan normal. Alangkah baiknya mengganti makanan yang dimasak dengan cara digoreng oleh makanan yang dimasak dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayuran juga perlu diperhatikan. Mengganti konsumsi makanan daging merah, kuning telur, udang, jeroan, susu full cream, kue atau biscuit dan juga keju dengan memperbanyak konsumsi ikan dan makanan yang mengandung Omega-3 lainnya, seperti aplukat, kacang-kacangan, dan juga teh.