Perkenalkan, dahulu gadis kecil ini adalah manusia yang beruntung.
Kepintaran, kecerdasan, kebaikan, kecantikan, bahkan popularitas, seakan berpihak hanya kepadanya.
Cobalah cari kata "duka" dalam kamusnya, pasti tak kau temukan.
Â
Kini semuanya berbanding terbalik.
Tak ada lagi kebahagiaan beruntun,
kecuali kesedihan yang menggunung.
Â
Lantas apa sekarang?
Hanya satu pinta gadis kecil ini.
"Mohon hentikan semuanya!" Ya, ia lelah kawan. Ia terpuruk.
Â
Sepertinya memang tak cukup kuat gadis ini untuk menerima takdirnya.
Rapuh hatinya saat ini.
Bersalah pula ia pada harapannya.
"Maaf sebesar-besarnya padamu, harapan baikku."Â
Â
Bantulah gadis kecil ini, kawan. Ia selalu bersamaku. Berbagi kisahnya yang juga membuatku menangis.
Â
Â
Tangerang Selatan, 30 Maret 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H