Mohon tunggu...
Diva_RA
Diva_RA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Mencari pengalaman hidup sebanyak mungkin. Berusaha menjadi manusia yang bermartabat dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul Ajar Kelas 2 Bab 1 dan Media Dongeng Anak

9 November 2023   16:17 Diperbarui: 10 November 2023   11:03 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Mendeskripsikan perasaan berdasarkan Gambar
(terlampir)

F.  KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Untuk peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas individu tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.

Sedangkan untuk peserta didik yang hasil belajarnya telah maksimal, mereka dipersilahkan ke pojok baca untuk membaca buku pilihan mereka.

LAMPIRAN
A.  LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama : .............................................................................
Kelas : .............................................................................
Petunjuk!
Amati gambar di bawah ini dan tuliskan perasaan yang dialami berdasarkan pengamatanmu.
 

NilaiParaf Guru

B.  BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
DONGENG ANAK
Miu dan Penghuni Hutan
Oleh: Diva Rizki Azizah

Pada suatu hari, ada ibu kucing dan anaknya yang bernama Miu sedang bertengkar dengan hebat. Miu ingin punya ibu yang kuat dan hebat seperti ibu Jaguar, Sang Singa.
"Aku ingin punya ibu seperti ibunya jaguar" Ucap Miu kepada Ibunya.
"Lalu apa yang bisa ibu lakukan untukmu, nak?" Kata Ibu Miu dengan sedih.
"Kalahkan dulu ibu Jaguar, atau aku akan mencari ibu pengganti yang lebih kuat darimu!"
"Tapi, dia itu seekor singa yang bisa saja memakanku"
"Aku tidak peduli!" Kata Miu yang berlalu meninggalkan ibunya.
Miu berusaha ingin mengalahkan kehebatan singa hutan yang sombong dengan mencari ibu yang lebih kuat dari ibunya. Ia pun pergi menemui Sang Kancil.
"Hei Kancil! Apa kamu mau menjadi ibuku?" Tanya Miu.
Kancil pun kebingungan. "Kenapa aku harus menjadi ibumu, Miu?"
"Ibuku tidak sekuat ibu Jaguar, aku ingin punya ibu yang bisa mengalahkan kehebatannya. Dan aku dengar kau pernah mengalahkan Singa dengan kecerdikanmu"
Kancil tertawa terbahak-bahak. Ia pun berkata. "Miu.. Miu.. aku memang cerdik tapi aku ini mangsanya Singa, ia bisa saja memakanku jika aku lengah. Lebih baik kau tanyakan pada Gajah. Ia punya badan yang lebih besar dari Singa"
Miu akhirnya pergi dan menemui Gajah yang sedang makan.
"Hei Gajah! Apakah kamu mau menjadi ibuku? Aku ingin punya ibu yang bisa mengalahkan ibu Jaguar"
"Apa? Menjadi ibumu?" Gajah tertawa mendengar pertanyaan Miu.
"Ha.. ha.. ha.."
"Kenapa kau tertawa? Kau 'kan punya tubuh yang besar"
"Tubuhku memang besar dan kuat, tapi untuk menjadi ibu kucing kurasa itu hal yang mustahil.  Lihatlah! Makanan kita saja berbeda, bagaimana aku nanti bisa memberimu makan?" Jawab Gajah.
Miu pun pergi meninggalkan Gajah dengan kekecewaan. Ia pun menemui penghuni hutan yang lain, yaitu Tikus.
"Tikus, maukah kau menjadi ibuku, untuk bisa mengalahkan ibu Jaguar? Kudengar Singa takut padamu" Tanya Miu. Tikus keheranan sekaligus tidak percaya.
"Aku tidak bisa mempercayaimu, Miu. Ini bisa saja strategimu dan ibumu agar bisa memangsaku" Jawabnya.
"Aku bersumpah! Aku tidak berbohong padamu, Tikus"
"TIDAK! Aku ini mangsamu dan aku tidak bisa mempercayaimu"Tikus pun berlari meninggalkan Miu dengan penuh ketakutan.
Miu mengelilingi hutan dan bertanya pada setiap penghuni hutan yang ditemuinya, adakah yang mau menjadi ibu pengganti untuknya. Hasilnya nihil. Tidak ada yang mau menjadi ibunya. Ia pun duduk di pinggir sungai dan termenung.
"Hei Miu! Kenapa kau tidak berusaha menangkapku dan teman-temanku?" Tanya Ikan yang berlompatan di dasar sungai melihat Miu yang diam saja sedari tadi.
"Aku tidak ingin menangkapmu kali ini" Jawab Miu dengan kesal.
"Kau tahu ikan, aku sangat kesal pada penghuni hutan ini. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau menjadi ibuku" Lanjutnya.
"Memangnya, ada apa dengan ibumu, sehingga kau ingin mencari ibu baru?" Ikan sangat penasaran.
"Ibuku tidak sehebat Singa hutan ini, aku ingin dia seperti itu"
"Mengapa kau tidak menemui Singa saja dan memintanya untuk menjadi ibumu? Saran Si Ikan.
Miu terdiam sejenak. "Kau benar juga, Ikan. Aku akan pergi menemuinya"
Ikan menertawakan kebodohan Miu. Ia senang karena hewan yang mendatangkan resiko untuk kelangsungan hidupnya dan teman-temannya, pasti akan dimakan oleh Singa kali ini. Sehingga berkuranglah ancamannya.
Miu pun menemui Singa dan berkata. "Singa! Aku ingin menjadi anakmu seperti Jaguar" Teriaknya.
"Benarkah itu? Kurasa kau ingin menyusul ibumu, jagoan kecil" Jawab Singa dengan picik.
"Kemarilah anakku!" Ujar Singa dengan tatapan yang siap menerkam Miu.
Tanpa berpikir panjang, Miu mendekati Singa dengan sangat gembira.
"Ibu, dia terlalu kurus untuk menjadi santapanmu" Kata Jaguar.
"APA? SANTAPAN? Aku ingin menjadi anakmu, bukan santapanmu" Jawab Miu dengan penuh pengharapan.
"HA.. HA.. HA. Kurasa kau ini sangat polos, anakku" Singa mendekati Miu.
"Rupanya kau ingin menyusul ibumu, yang sudah lebih dulu kuterkam, sayangnya sebelum habis kumakan, Gajah lebih dulu membawanya. Ish..ish.. ish. Malang sekali nasib ibumu" Lanjutnya dengan sombong.
"Apa maksudmu?" Miu tidak percaya dan masih belum paham.
"Kau tahu, anak durhaka! Ibumu tadi mendatangiku dan dia menantang kehebatanku. Dia bilang, jika ingin mengalahkanku agar membuat anaknya bangga. Sayangnya, kucing tetaplah kucing. Dan singa tetaplah singa. Sampai kapanpun, kodrat kucing tidak bisa mengalahkan singa. Kau paham itu?" Ujar Singa dengan sombong.
Miu masih terdiam, tak terasa air matanya menetes membasahi pipi.
"CEPAT! PERGILAH! Temui ibumu untuk terakhir kalinya! Aku sudah menerkamnya hingga tewas. Aku mengampunimu kali ini"
"IBUUUU" Miu menangis sejadi-jadinya. Ia menyesali perbuatannya.
Miu berlari menyusuri hutan sambil berteriak. "IBUU.. IBUU.. IBUU.." Ia terus menangis dan memanggil ibunya hingga ia melihat sekumpulan penghuni hutan berkumpul untuk menguburkan jasad ibunya. Miu langsung terduduk lemas di depan pusara ibunya.
"Ibu.. Maafkan aku, Bu.. Aku menyesal" Miu terus menangis dan menyesali perbuatannya.

C.   DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Buku Siswa : Nukman, Y. Eva dan C. Erni Setyowati (2021). Bahasa Indonesia Lihat Sekitar Kelas IV. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Buku Guru: Nukman, Y. Eva dan C. Erni Setyowati (2021). Buku Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia Lihat Sekitar Kelas IV. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan Pusat Kurikulum dan Perbukuan
MengetahuiTrenggalek, November 2023
Kepala SekolahGuru Kelas 2

NIP.NIP.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun