Mohon tunggu...
Azizah aulia Putri
Azizah aulia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

membaca.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serpihan Surat

27 September 2022   12:20 Diperbarui: 27 September 2022   13:02 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SERPIHAN SURAT

Sinar mentari memasuki celah jendela kamar membangunkanku yang sedang tertidur nyenyak. Perkenalkan nama ku Alea. Aku menduduki bangku SMA kelas 11 di SMA Bina karya.Menurut teman teman ku aku memiliki sikap periang dan mudah bergaul.Aku juga memiliki hobi membaca juga menulis,jadi ketika ada perlombaan aku pasti ikut serta perlombaan tersebut.
Aku terbangun dan menengok kearah jam dinding.


"Sudah pukul lima pagi,aku harus segera siap siap",ujarku sambil berjalan ke kamar mandi.
Hari ini tepat hari Senin dimana aku harus memulai kegiatan. Cuaca nya sepertinya mendukung ku untuk semangat di hari ini. Aku pun bergegas untuk menyiapkan diri untuk sekolah.


Singkat cerita aku telah sampai di sekolah,aku terheran kenapa ramai sekali di depan Mading. Aku pun berlari menghampiri teman sekelas ku yang kebetulan berada disana.


"Ada apa Rani? Kok ramai sekali?"tanyaku kepada Rani.

Rani menoleh,"Kamu harus liat ini!"


Aku menerobos puluhan siswa yang berada di depan Mading. disana tertempel secarik kertas yang bertulisan"PENDAFTARAN DI BUKA LOMBA BULAN BAHASA SEPERTI CIPTA CERPEN,PUISI DAN LAIN NYA AYO SEGERA DAFTAR." begitulah isi kertasnya.


"Ayo kamu harus ikut lomba itu,aku tau kamu ada bakat sayang sekali kalau tidak ikut barang kali kamu bisa menang"ujar Rani dengan penuh semangat.

"Tapi aku ragu untuk ikut perlombaan itu"jawab ku dengan tak bersemangat.
Aku pun membalikkan badan dan tanpa sengaja ada laki laki yang memang sedari tadi berada di belakangku.

Laki laki itu tersenyum,"Kamu bisa. Ayo di coba jangan nyerah duluan sebelum di coba". ujarnya namun aku bingun dia siapa?
Dia pun terkekeh melihat raut wajahku yang kebingungan,"Perkenalkan Aku Rayyan dari kelas 12."

"Aku Alea anak kelas 11 salam kenal"ujarku sambil tersenyum.
"Aku duluan ke kelas ya,ikuti saran ku aku yakin kamu pasti bisa"balas rayyan dan meninggalkan ku yang kaget dengan ucapannya.


Siang hari,aku dan teman ku berjalan kearah kantin.Kebetulan aku telah selesai daftar perlombaan itu. Mungkin aku akan mencoba sesuai saran Rani dan laki laki tadi yang bernama Rayyan. Cuaca hari ini sangat sejuk tidak terlalu panas dan hujan.


"Aku dengar acara perlombaan nya digelar lusa ya? Apa yakin kamu siap?" tanya Rani.
"Aku usahakan siap, kok jadi kamu yang pesimis?" ujarku sambil mengaduk kuah bakso itu.
Rani pun tertawa pelan, "Enggak sih cuma aku takut kamu yang pesimis. Tapi apa jangan-jangan kamu semangat gara-gara kak Rayyan ya?"
"Heh, mana mungkin!" jawabku dengan kesal.


Jam sudah menunjukkan pukul satu siang menandakan bel pulang sekolah berbunyi. Aku bergegas berjalan takut tiba-tiba saja hujan. Namun,tak sengaja seseorang tak sengaja menabrak bahu ku dan berlari begitu saja.


"Hei,ini kertas mu terjatuh"Teriak ku kepada laki laki yang baru saja menabrak ku.
Aku pun penasaran dengan kertas yang ia bawa lalu aku mencoba membuka nya. Aku terkejut dengan isi surat itu. Disana tertera kata kata penyemangat dan tertera nama ku dengan jelas. Aku bingung siapa dia apa mungkin pria yang ia temui di depan Mading?pikirnya.


Hari terus berlalu aku selalu mendapatkan kertas yang bertulisan sama dengan tempo hari itu. Aku selalu menyimpan nya karena bisa saja itu menjadi penyemangat ku. Perlombaan pun di mulai hari ini aku gugup namun mata ku terus ke arah luar jendela mencari Rayyan.
"kamu sedang mencari siapa Alea?"tanya pengawas yang menjaga area perlombaan
"Ah,tidak apa Bu saya hanya mencari teman saya".


Aku pun kembali fokus mengerjakan apa yang aku buat hari ini.
Satu jam pun selesai perlombaan,aku menghampiri Rani yang senantiasa menunggu ku di depan area perlombaan.
"Sepertinya kamu sedang mencari seseorang,cari kak Rayyan ya?"tanya Rani.
Aku tertawa pelan,"jangan kencang kencang nanti ada yang denger".
"Tadi saat aku mampir ke supermarket aku bertemu dengan dia loh,"ujar Rani.
"Terus dia ada bilang sesuatu ga sama kamu?"
Rani tiba tiba tertawa kencang,
"Ada apa kok kamu tertawa?"tanya ku dengan heran.
"Dasar kamu,dia cuma bilang semangat untuk lomba nya kalah atau menang itu hal yang biasa. Cuma itu doang kok yang dia bilang"jawab Rani.


Aku pun menjadi tersenyum sendiri. Lalu berjalan meninggalkan Rani yang terus meneriakkan nama ku karna aku meninggalkan nya.
Pengumuman perlombaan sudah di umumkan dan nyatanya aku tak memenangkan perlombaan itu. Kecewa?pasti namun tidak apa mungkin suatu saat aku bisa mencoba nya lagi. Rani berlari ke arah ku dengan wajah yang panik entah apa yang terjadi.


"Alea ini kamu harus tau!barusan aku dengar perbincangan guru guru katanya Rayyan dinyatakan meninggal akibat kecelakaan"Ujar Rani.
Aku pun terkejut mendengar info yang diberikan Rani,"Jangan macem macem kamu. Mana mungkin,kamu pasti bohong kan?jawab aku!"
"Aku serius Lea,mana mungkin aku bohong sekarang teman kelas Kak Rayyan berbela sungkawa kepada kedua orang tua Kak Rayyan."


Aku terdiam,apa yang aku harus lakukan?aku mendapatkan kesedihan yang berkali lipat. Kekalahan dalam perlombaan dan kepergian penyemangat ku ketika ketika aku lomba.
Aku pun menangis dan memeluk Rani,"kenapa jadi seperti ini?"


"Sabar Alea,jangan menangis Kak Rayyan pasti sedih melihat mu seperti ini."
"Disaat aku tidak bisa memberikan penghargaan atas lomba ku apa harus kak Rayyan pergi?rasanya aku tidak ingin melanjutkan lomba berikutnya aku tidak akan mencoba lagi Rani". ujar ku sambil menangis.
"Sudah jangan berlalut dalam kesedihan,ayo kita pulang."Ucap Rani dan menggandeng tangan ku.


Beberapa bulan kemudian aku telah menjadi anak kelas 12, kini aku menjadi Kakak tingkat. Pikiran ku masih mengingat kak Rayyan yang sudah pergi. Aku duduk di pinggir lapangan sambil melihat siswa lain bermain bola. Tiba tiba ada siswi menghampiri ku, sepertinya adik kelas pikirku.
"Halo kak,kenalin aku Alena,maaf kakak kak alea ya?"tanya gadis itu.
Aku mengangguk kan kepala ku,"iya aku Alea."


"Aku adik almarhum kak Rayyan kak. Maaf mengganggu waktu kakak cuma aku menemukan surat yang aku temui di kamar kak Rayyan"ujar Alena.
Aku terkejut lalu menerima surat itu dan membuka nya.
"Kak,Kak Rayyan sering banget cerita tentang kakak. Didalam surat ini kak Rayyan menyampaikan sesuatu yang sempat ia tulis. Aku pergi dulu ya kak dan aku mohon ikhlas kan kepergian kakak ku. terimakasih kak"ucap Alena dan pergi meninggalkan ku sendiri.


Aku perlahan membuka surat itu,aku membaca nya hingga menangis.
" jadi selama ini surat yang ku temui ternyata dari dia?lalu makanan yang ku temui di meja ku ternyata dari dia?"ujarku sambil menangis.
Surat itu berisi kan untuk aku tidak mudah menyerah dan tidak mudah putus asa. Kata-kata penyemangat yang kak Rayyan berikan pun terselip di surat itu. Dia memberi tahu ku bahwa aku harus mencoba lagi dan tetap optimis.


"Coba lagi Lea,aku yakin kamu bisa"ucap Rani yang entah kapan sudah berada disamping ku.
Aku tersenyum,"Aku akan mencoba lagi Rani."
Perlombaan pun di adakan setiap satu tahun sekali dan aku mengikuti yang kedua kali nya. Persiapan ku aku matang kan sejak dirumah. Berkat semangat dan dukungan dari Almarhum kak Rayyan juga Rani akhirnya aku bisa memenangkan perlombaan itu. Aku mendapatkan peringkat pertama. tak disangka akhirnya aku berhasil.
"Rani,aku berhasil"ujarku dengan penuh semangat.


Rani memeluk ku"Selamat Alea kamu berhasil aku bangga menjadi teman mu."
Aku pun tersenyum sambil memeluk piala yang ku raih. Aku mengajak Rani untuk ke makam dimana Kak Rayyan di makamkan.
"Halo kak,lihat akhirnya aku berhasil. Ini khusus buat kakak, terima kasih selalu ngasih aku dukungan selama ini. Kakak tenang ya disana,Alea janji akan selalu bahagia dan tidak mudah menyerah kedepan nya."Ucapku sambil mengusap nisan.

~TAMAT~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun