Dahlan memang berbeda. Sebelumnya, sudah banyak wartawan lain yang
jadi menteri. Harmoko, misalnya, yang pernah menjadi ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Atau Adam Malik yang menembus kursi wakil
presiden. Umumnya, mereka diangkat karena kewartawanannya. Mereka
mendapat tugas politik menjadi "jembatan komunikasi" pemerintah dan
publik. Dahlan pun sangat mampu memikul tugas itu.
Dulu, ia salah seorang wartawan terbaik Tempo. Kemudian, Dahlan
menyulap Jawa Pos dari koran kecil di Surabaya menjadi kelompok media
terbesar di Indonesia. Kemampuan memimpin usaha yang sulit dibantah
bila disebut 'luar biasa'. Banyak orang bertanya: Mampukah Dahlan
membuat prestasi serupa di BUMN raksasa seperti PLN? Dahlan menjawab