Mohon tunggu...
Azis Kuba
Azis Kuba Mohon Tunggu... -

Tinggal di Makassar suka sesuatu yang jauh dan mampu saya tulis: Wisata dan petualangan, sepertinya bersuadara.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kubah di Tanah Istana Kalegowa

13 Agustus 2012   01:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:52 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13448608041002176735

Sedangkan pemukiman yang berada di samping kiri, kanan dan belakang makam masuk wilayah kota Makassar. Kompleks ini terapit oleh dua perumahan besar, Permata Hijau Indah berada disebelah timur dan Griya Fajar Mas dibelakang kompleks atau bagian Utara.

Selain ko’bang, didalam kompleks juga berdiri masjid, perpustakaan dan kuburan raja Gowa, para kerabat dan pembesar kerajaan Gowa yang sudah tidak dikenal atau tidak memiliki nama dan  sebagai pekuburan umum sehingga terdapat ratusan kuburan warga. Masjid dengan nama Syekh Yusuf ini dibagun pada tahun 1955.

Arsituktur bangunan ini sarat dengan simbol Islam, terutama penjelmaan bentuk kubah masjid. Baruga pintu utama situs makam yang ada sekarang ini, tidak jauh dari bentuk aslinya setelah mengalami dua kali pemugaran. Namun jika anda memperhatikan tekstur Baruga yang tingginya sekitar 6,5 meter ini, sangat dipengaruhi oleh bangunan keraton jawa.

Pemugaran pertama dilakukan pada masa H. Ibrahim Daeng Pabe, juru kunci yang berasal dari generasi ke-8 keturunan Syeikh Yusuf, seabad kematian beliau. Disini bangunan kubah dibobol untuk dibuatkan jendela. Terdapat dua jendela, sebelah timur dan barat yang mengatur suhu udara makam.

Sedangkan pada masa Muhammad Yunus Daeng Liong, juru kunci sekarang ini. Pemugaran dilakukan oleh Syahrul Yasin Limpo, sewaktu menjabat Bupati Gowa, pada tanggal 16 April 1998. Pemugaran dilakukan pada pagar, pemberian atap koridor yang akan menghubungkan beberapa tempat dan perpustakaan.

Di bilangan Lakiung ini, terdapat beberapa Ko’bang yang dijadikan obyek wisata oleh pemerintah setempat; makam Raja-raja Gowa di kompleks Masjid Katangka, makam Arung Palakka, dan makam di kompleks raja Sultan Hasanuddin.

Di kompleks ini terdapat empat kubah dan Makam Syekh Yusuf yang paling besar. Namun, kata Daeng Liong, tidak ada keistimewaan dari besar kecilnya sebuah kubah makam. Ukurannya tergantung berapa jenazah yang disemayamkan didalamnya.

Makam Syekh Yusuf memiliki ukuran sembilan meter persegi. Diisi oleh kuburan Syekh Yusuf beserta Isteri, Raja ke-19 Gowa Sultan Abd. Djalil, dan beberpa petinggi kerajaan Gowa dan kerabatnya yang berjumlah 11 kuburan.

Sedangkan tiga kubah lainnya, lebih kecil. Ko’bang tersebut merupakan pengikut beliau dari Afrika Selatan yang ukurannya sekitar lima meter persegi dan masing-masing terisi dua buah makam. Namun bentuk Kubah tersebut merupakan penjelmaan dari kebesaran orang yang disemayamkan didalamnya. Syekh Yusuf berasal dari keturunan raja Gowa, konon pemberian nama itu berasal dari Raja Gowa Sultan Alauddin.

Jika anda memperhatikan atap makam Syekh Yusuf, terdapat guci yang berwarna abu-abu. Keberadaan guci ini sebagai simbol kebesaran Tuanta Salamaka ri Gowa. Guci inilah pertanda sebagai bangsawan besar. “Ibarat sebuah cincin, guci itu adalah permatanya,” Ungkap orang yang diberi kedaulatan memegang kunci makam ini.

Tetapi simbol kebesaran dari guci yang menghiasi kubah sekarang ini merupakan imitasi. Guci aslinya telah digasak pada tahun 1967. “Guci itu dicuri ditahun 1967. Bersamaan beberapa arca-arca peninggalan situs candi di jawa juga hilang, “ Sambung penjaga makam yang telah mengabdi selama 40 tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun