Mohon tunggu...
Azis Tri Budianto
Azis Tri Budianto Mohon Tunggu... Dosen - Manusia biasa

Sedang mencari apa yang dicari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kebahagiaan, Keinginan atau Penderitaan

18 Oktober 2023   08:34 Diperbarui: 18 Oktober 2023   19:40 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara ketika keinginannya terwujud, ia merasa bahagia. Tetapi itu kebahagiaan sementara, sebab begitu satu keinginan tercapai, akan muncul keinginan baru yang menuntut untuk dipenuhi.

Supaya lepas dari belenggu penderitaan, manusia perlu membiasakan diri supaya keinginannya masih dalam batas wajar. Terus-menerus membandingkan diri dan kemudian menginginkan lebih, hanyalah membuat penderitaan semakin nyata. Semakin sedikit keinginan yang kita punya, maka belenggu penderitaan akan semakin kecil. Semakin tidak banyak keinginan, semakin nyaman dengan kehidupan yang dijalani.

Kita perlu menjalani hidup dengan kesadaran bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh capaian-capaian materi atau raihan pangkat dan jabatan duniawi. Nilai diri sejatinya ditentukan oleh hal-hal yang melampaui materi duniawi, kejernihan batin, dan nilai-nilai luhur di dalam diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun