Melalui pendekatan ini, menurut penulis, Indonesia bisa mempertahankan kedaulatannya sembari menarik investasi dan dukungan dari berbagai pihak internasional.
Kesimpulan
Ancaman konflik di Laut Natuna Utara tidak hanya berdampak pada aspek militer tetapi juga ekonomi dan diplomasi Indonesia. Menurut penulis, melalui peningkatan kapasitas maritim, diplomasi ekonomi, kerja sama regional, dialog multilateral, dan pelibatan masyarakat sipil, Indonesia bisa mengatasi tantangan ini dengan lebih efektif.Â
Selain itu, pendekatan diplomasi cerdas dan fleksibel seperti "double hedged" dapat memberikan ruang bagi Indonesia untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan tanpa mengorbankan kedaulatannya. Dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasionalnya, menurut penulis, Indonesia harus mengadopsi pendekatan yang holistik dan proaktif, memastikan stabilitas dan keamanan di kawasan Laut Natuna Utara.
Referensi
Juanita, M. D., & Setiani, M. A. (2022). Fishermen Empowerment Strategy as a Solution in the Security Management Crisis in the North Natuna Sea. Journal of Maritime Studies and National Integration.
Darmayadi, A., & Purnamasari, E. N. (2022). The Indonesia -- China Relations in the Natuna Sea Dispute Resolution: Struggle for Sovereignty. Journal of Eastern European and Central Asian Research (JEECAR).
Pramono, B., Wibisono, M., & Suko, T. L. (2021). The Strategic Value of Natuna EEZ from Tiongkok Perspective. International Affairs and Global Strategy.
Iswardhana, M. R., & Arisanto, P. T. (2022). IMPLEMENTASI SMART POWER DAN LINKAGE ISSUES INDONESIA DALAM PERLINDUNGAN KEDAULATAN MARITIM DI KEPULAUAN NATUNA. Madani Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan.
Gustin, D. R. A. (2022). Development of East Natuna Block for Defense's Interest on the Borderline and Securing Indonesia Energy Reserves. Journal of International Studies on Energy Affairs.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!