Mohon tunggu...
Cerita Sepulang Kerja
Cerita Sepulang Kerja Mohon Tunggu... Novelis - Azhar The Explanator

Cerita yang ada di sini, ditulis sepulang kerja, sebagai pelepas penat saya, dan saya berharap siapapun yang membaca cerita ini, juga bisa melepas penatnya juga

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Buku Azka #1: Ketika Lelaki Kutu Buku Itu Jatuh Cinta

11 Maret 2024   19:26 Diperbarui: 11 Maret 2024   19:31 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak mau. Aku sudah kekenyangan. Bisa muntah aku," ujar temanku itu sambil menunjuk-nunjuk mulutnya.

Gagal membujuk Wahid, aku beralih ke Aram, temanku yang lain yang dikenal sebagai biang kenakalan dan tukang buat onar di seluruh sekolah.

"Bolos Az? Bolos kamu bilang? Jangan sembarangan kamu Az. Ekonomi ini pelajaran yang paling penting. Nanti kalau aku sudah berkeluarga bersama Bu Indah, eh maksudku, kalau nanti aku sudah menikah dan berkeluarga, ekonomi ini adalah ilmu pertama yang terpakai. Ini ilmu untuk seumur hidup, Az. Betapa pentingnya pelajaran ekonomi. Tak mau aku membolos, Az."

Seharusnya aku tidak bertanya pada temanku yang satu itu. Bahkan seharusnya namanya tidak usah kuceritakan. Bikin malu saja. 

Derap langkah Bu Indah sudah mulai terdengar di ujung lorong, itu artinya waktu untuk kabur bolos semakin sempit. Jadilah aku, di detik terakhir, terpikir untuk mengajak Nasri. Meski agak gila, sebab Nasri jarang sekali bolos jam pelajaran.

"Nas, mau ikut ke kantin?"

Dia langsung menggeleng. Habis sudah harapan.

"Baiklah. Kalau tidak ada yang mau, ya sudah, aku ke perpustakaan saja deh."

"Tunggu, apa? Perpustakaan? Aku ikut." Nasri tiba-tiba berdiri. Aku menatapnya tidak percaya. "Ya, aku mau berganti suasana. Di sini terlalu membosankan. Ayo."

"Hei, hei, kalian berdua mau kemana?" tegur seorang gadis mungil yang duduk di deretan bangku paling depan. Kenalkan dia kawan, namanya Lia. Dahlia Anggraini. Dia adalah sahabatku.

"Ke perpustakaan," sahutku singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun