Mohon tunggu...
Dr. M. Azhar Alwahid
Dr. M. Azhar Alwahid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Universitas Ibn Khaldun Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui Partisifasi Dalam Pengambilan Keputusan, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

6 Juli 2019   11:03 Diperbarui: 6 Juli 2019   11:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hasil penelitian yang dilakukakn oleh Universitas Michigan ditemukan dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas ( Job-Centered) yang cenderung lebih mementingkan tujuan organisasi dari pada memperhatikan Bawahan dan kedua adalah jenis kepemimpinan yang berorientasi pada staf (Employee-Centered).29 Keduanya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi faktor penggerak motivasi kerja pegawai. Namun efektif atau tidaknya kedua gaya kepemimpinan tersebut tentu bergantung kepada kemampuan dan keterampilan pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinannya secara tepat. Pada fase awal ketika bawahan pertama kali memasuki organisasi, gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas akan sangat dominan untuk diterapkan. Kerana pada fase ini bawahan masih belum memahami tugasnya, sehingga mereka sangat perlu dibimbing dan diberi instruksi dalam melaksanakan tugas pekerjaanya agar terbiasa dengan peraturan dan prosedur organisasi, tetapi jika bawahan sudah mulai memahami dan sudah matang serta telah termotivasi didalam melaksanakan tugasnya, pemimpin harus memberikan kepercayaan dan dukungan serta membina hubungan lebih akrab dengannya. Seiring dengan itu, secara bertahap gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas harus sudah mulai dikurangi dan beralih kepada gaya kepemimpinan yang berorientasi bawahan. Dalam hal ini yang paling penting adalah pemimpin harus mampu mengubah gaya kepemimpinanya secara variatif sesuai dengan tuntunan lingkungan kerja serta dapat memotivasi pegawai.

            Dari uraian tentang kepemimpinan diatas diharapkan lahir seorang pemimpin yang baik dan dapat meningkatkan Propesionalisme guru dengan cara memberikan kesempatan kepada para guru dan pegawai untuk dapat ikut seta memikirkan kemajuan sekolah, sehingga dari sekolah dapat melahirkan guru-guru yang ikhlas dalam beramal tanpa dibebani oleh berbagai permasalah yang berkaitan dengan kurangnya kesejahteraan, Wallahu A'lamu Bissowaf.

Catatan :

1 Ruhenda, Refornasi Pendidikan dan Profesionalisme Guru (Jurnal Ilmiah Khazanah Vol 1 No.2 Mei 2005), Hal 10.

2  Gari Easthope, Community Hierarchy and open Education (Great Britian :Routledge and Kegan Paul Ltd, 1975 ), Hal 19-20.

3 K.B Everrd and Geoffrey, Morris, Efective School Management, (London : Paul Chapman Publishing Ltd, 1996). Hal 1-300

4  http://www . Ucsy. Colorado. Edu /~isj xxx/002/htm...

5  Lynn, G. Beck and Joseph Murphy, The Four Imperatives of Successful School (USA : Corwin Press Inc 1996) hal 102.

6 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan kurikulum, ( Bandung :Pt. Remaja Rosda Karya 1984)  hal. 191

7  lembaga DPR RI , RUU Guru dan Dosen, bab I pasal I tentang ketentuan umum,

8   Mastuhu, Masalah Mendasar Sub Sistem Pendidikan Nasional dan Propesionalisme Guru, di sampaikan dalam seminar guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun