Mohon tunggu...
Azahra DwiPutri
Azahra DwiPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memiliki banyak teman adalah suatu jalan saya untuk menemukan hal-hal baru,terimakasih!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertama dan Terkahir Ku

10 Desember 2022   22:30 Diperbarui: 10 Desember 2022   22:36 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      

      Perihal Jodoh, mau setumpuk kriteria yang kita telah bangun akan hancur lebur dengan kehendak pilihan Tuhan yang disediakan untuk kita, apa bukan begitu?.

      Perempuan manis yang memiliki rambut ikal ini adalah mahasiswa dari universitas ternama di Depok, ia lahir bukan dari keluarga yang kaya, ia juga hidup tanpa seorang Ibu sejak dia duduk dikelas 3 SD.

      Pada 1998, Tasya menemani Ayah nya bekerja sebagai penjual sepatu di sebuah pasar besar, dengan gaya mahasiswa nya yang nyentrik, dia sangat disukai banyak lelaki seusia nya, bahkan pelanggan Ayah nya yang berasal dari Somalia pun mengaggumi kecantikan nya, juga kecerdasan dalam berbahasa Inggris nya dalam bernegoisasi, Wanita hebat.

      Tetapi dari sekian banyak lelaki yang mendekati Tasya, tidak ada satupun yang membuat dirinya luluh karena Tasya memiliki banyak kriteria untuk lelaki sebagai pendamping nya, bahkan sampai umur 24 tahun ini ia belum pernah memiliki kekasih. Sampai suatu ketika seorang pria tampan dengan wajah tirus, hidung mancung dan urakan melihat gadis itu dari kejauhan, keinginan untuk berkenalan dengan gadis itu lebih besar dari pada nyali nya yang sekecil biji semangka, tanpa kehabisan akal pria yang bernama Daris ini bertanya pada sang penjual kopi keliling.

 "eh bang, kenal itu cewek gak?," tanya nya tanpa mengalihkan pandangan matanya dari kegiatan gadis itu yang sibuk melayani pelanggan.

"oh itu bang? Dia Tasya, lagi bantuin bapaknya jualan sepatu."

      Makin hari, Daris makin melancarkan aksi nya dengan nongkrong ditempat dimana gadis itu sering kunjungi, ya Mushola. Berita ini makin diketahui oleh teman satu tongkrongan Daris. Sebagai teman setongkrongan, mereka memberi tahu Tasya bahwa Daris menyukainya.

"Sya si Daris suka sama lu tuh!," teriak salah satu dari mereka. Daris hanya diam dan sesekali melihat wajah Tasya untuk mengetahui apa reaksi nya saat mendengar perkataan dari teman-temannya.

      Lalu, dengan sisa keberanian nya Daris mengajak Tasya berkencan ke sebuah mall di Jakarta, dengan gaya nya yang ia ubah 180 derajat dari yang sebelumnya, Daris terlihat lebih segar, rapi dan tampan, ia berpenampilan sangat baik waktu itu karena ia melihat teman-teman Tasya yang sangat trendi dan modis, makanya ia seperti bukan dirinya saat ini, bak pangeran. Berangkatlah mereka menggunakan bus kota, Tasya mengiyakan ajakan Daris ini untuk menguji seberapa berani dan gentle nya lelaki ini mendekati nya, mereka habiskan waktu dengan menonton bioskop.

      Setelah kencan pertama nya itu bekerja dengan baik, Tasya ternyata mengaggumi Daris dalam diam, Wanita yang memiliki gengsi besar itu tidak mau gegabah dalam menarik kesimpulan bahwa dia juga menyukai lelaki asal Sumatra Barat itu. semakin hari semakin berkembang grafik kesuksesan Daris dalam misi PDKT kepada Tasya, dengan sikap cuek nya yang membuat Daris makin yakin untuk berkeinginan menjadi kekasih Tasya.

      Sampailah dimana mereka sudah merasa yakin atas perasaan mereka masing-masing, mereka pun berpacaran, betapa senangnya Daris mendapatkan target nya, tetapi mereka menjalani nya dengan sembunyi-sembunyi atas permintaan Tasya, karena keluarga Tasya yang menjunjung tinggi pendidikan itu sangat tidak menginginkan untuk keluarganya memiliki teman hidup yang tidak berpendidikan, berbanding terbalik dengan keluarga Daris yang miskin pendidikan tapi kaya akan harta. Itulah faktor mengapa mereka harus melakukan backstreet.

      Kisah percintaan mereka tidak selamanya berjalan mulus, suatu hari mereka berkencan secara diam-diam, dan seorang teman dari kakak laki-laki Tasya memergoki mereka berjalan Bersama.

 "Tasya! Lo pacarana sama Daris? Abang lo tau?," tanya nya mengintimidasi, banyak alasan yang sudah Tasya buat di kepalanya, kakak sulung Tasya sangat tidak menyukai lelaki yang menjadi kekasih Tasya.

 "Aduh bang! masa iya Tasya sama cowok kaya begitu, bukan tipe Tasya banget lagi, Tasya Cuma ngetes dia doang kok seberani apa dia deketin Tasya", jawabnya dengan wajah yang dipaksa santay, agar tidak terlihat bohong.

Semakin gila Daris menyukai Tasya yang sekarang menjadi gadisnya, "Sya, ini uang untuk bayar wartel."

Iya, pada saat itu hanya orang-orang kelas atas yang memiliki telepon genggam, oleh karena itu Daris memberi uang kepada Tasya untuk menemani dia ngobrol melaui telepon. Bukan hanya, itu setelah mereka berkencan, Daris meminta Tasya untuk menemaninya ngobrol melalui telepon, Tasya yang sering melihat tingkah Daris sangat pusing karena terlalu kasmaran, pernah juga saat itu, Daris pernah menulis lirik lagu Kangen dari band Dewa19, bucin sekali.

      Tetapi ada yang Tasya tutupi selama ini dalam hubungannya bersama Daris. Ya, dia memiliki teman dekat laki-laki yang berrnama Fatir, Fatir adalah anak pintar, putra dari tentara, dan memiliki paras yang tampan dan berpenampilan rapi, sangat tipe Tasya. Mereka tinggal di tempat yang tidak terlalu jauh, tetapi perlu kalian ketahui bahwa mereka tidak pernah bertemu secara langsung, hanya melalu telepon, teman kencan dunia maya, sebut Tasya.

      Lalu, tanpa mengetahui hal itu semakin yakinlah Daris kepada tasya, dan saat itu di tengah-tengah kegiatan mereka berkencan, Daris mengajak Tasya untuk berbicara hal serius "Hon, aku pengen hubungan kita serius," Tasya yang mendengar hal itu dibuat kaget dan bertingkah tidak karuan. Honey adalah nama panggilan mereka.

"Apasih, kok tiba-tiba begini," wajah nya tersipu malu.

"Jawab aja, kita udah besar jangan bertingkah kaya anak kecil," ketus Daris jengah dengan tingkah Tasya yang mengulur-ngulur.

      Namun, antar keluarga mereka akhirnya mengetahui mereka berada dalam hubungan percintaan. Kakak sulung Tasya menolak dengan tegas atas hubungan mereka berdua, belum lagi kakak dari Aris yang menolak Tasya karena berasal dari keluarga miskin.

"Ris, lo serius sama itu cewek? Rumah nya aja kaya kendang!" ketus salah satu kakak Daris yang Bernama Dona itu. Mereka hampir berada dijalan buntu dalam meneruskan hubungan ini.

      Banyak kejadian yang menghambat kisah cinta mereka, sampailah hari dimana semua orang berbagi kasih, Hari Valentine. Hari dimana momen yang tidak terlupakan terjadi, hari dimana Daris memberi Tasya cicin saat mereka berkencan menonton bioskop

"Hon, kita udah sejauh ini, aku pengen kita serius. So, will you marry me?"

Terkejut bukan main Tasya saat ini, bingung, haru, senang, bercampur aduk di dalam dirinya, di kegelapan ia menangis haru dengan pernyataan Daris.

"Yes, I do." Hanya itu yang terucap dari mulut gadis itu.

Saat memakaikan Tasya cicin, Daris berdoa untuk hubungan mereka agar tetap abadi.

      Beberapa hari setalah itu, Fatir mengajak Tasya untuk pertama kali nya bertemu disebuah warung dekat dengan rumah mereka. Tasya pun mengiyakan ajakan Fatir untuk mengobrol.

"Tasya, apa benar kamu akan married?"

Tasya yang kelu tidak bisa menjawab pertanyaan itu, Fatir juga menanyakan siapa lelaki yang telah dipilih Tasya sebaga calon suaminya.

"Apa Daris itu benar-benar sayang sama kamu?," tanya nya lagi.

"Ya," singkat tasya

"Kamu gimana udah ada cewek belum?"

      Fatir menggeleng menandakan memang belum ada gadis yang tinggal di hatinya saat ini, "Demi Tuhan, aku masih nunggu kamu, tadinya aku gak yakin."

"Sya, kenapa bukan dengan aku? Aku serius sama kamu, mungkin hanya Tuhan yang tau perasaan aku terhadap kamu, tapi sekarang udah gak mungkin lagi, aku ungkapin, aku hanya bisa berdoa semoga kamu sama dia bisa bahagia."

      Tasya membeku dengan semua yang Fatir katakan, Tasya sangat terharu dan merasa bersalah atas semua yang dia lakukan, tapi Tasya tidak bisa menyangkal bahwa dia menyayangi Daris. Setelah obrolan telah selesai Dani meminta Tasya untuk mengantar nya sampai rumah Tasya,

"Selamat ya sya, aku selalu menunggu kamu, mungkin ini pertama dan terakhir kali nya aku bisa ngobrol panjang sama kamu, terimakasih ya," ucapan perpisahan Fatir untuk Tasya sesampai nya di  rumah.

Singkat cerita, Tasya dan Daris pun menikah pada bulan April tahun 1999 sampai sekarang.

Ya, akhirnya Tasya tetap memilih Daris sebagai teman hidupnya, lelaki yang sama sekali bukan tipe lelaki idamannya, Daris adalah kekasih pertama dan terakhir bagi Tasya, lelaki yang memberinya keindahan dunia dan seisinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun