Mohon tunggu...
AyuRina Maharani
AyuRina Maharani Mohon Tunggu... Engineer -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duh Gusti...

9 Juni 2017   12:30 Diperbarui: 9 Juni 2017   17:17 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku tahu, yang dikatakan Bu Sukma memang benar adanya. Namun tak sepantasnya untuk diungkap di depan kelas, di depan teman-temanku. Tak tahan mendengar cercaannya aku lantas menimpali Bu Sukma dengan suara yang sedikit berat karena menahan tangis.

"Bu, tentunya Ibu sudah sangat hafal dengan isi perundang-undangan. Saya tau Ibu pun tak asing dengan pasal 28E ayat (1)"

Bu Sukma pun terlihat kesal dan hanya menjawab singkat 

"Kamu ndak sopan ya! dibilangin malah menggurui"

Setelah saat itu rasanya aku ingin sekali untuk pindah sekolah. Ya, sekolah yang tidak perlu meminta data pribadi siswanya. Agar aku tak perlu mencantumkan agama-agama yang dianut olehku dan keluargaku.

---

Tiga hari setelah kejadian itu,

"Mbun, ke ruangan BK (Bimbingan dan Konseling) sebentar yo Nduk"

"Nggih Bu"

Bu Ummi, sosok guru yang sangat keibuan dan mengayomi setiap anak didiknya, sesuai dengan namanya 'Ummi'. Aku lantas duduk di sofa depan meja kerjanya. Bu Ummi duduk di sampingku sambil mengusap-usap kepalaku.

"Kamu ada masalah apa sama Bu Sukma to Nduk? Matur apa kok sampe dibilang nggak sopan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun