Mohon tunggu...
AyuRina Maharani
AyuRina Maharani Mohon Tunggu... Engineer -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duh Gusti...

9 Juni 2017   12:30 Diperbarui: 9 Juni 2017   17:17 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mata Bu Sukma menjelajah setiap wajah-wajah kami yang menyiratkan ketidakpahaman.

"Mbun, takon ndang. Ben aku ora dikon takon"

Bisik Nanik sembari mencubit pahaku.

"Kenapa kalian tidak bertanya mengenai status seorang anak yang terlahir dari orang tua yang beda agama?"

Duh Gusti... Mata Bu Sukma mengarah padaku. Aku gemetar, takut dijadikan bahan olok-olokan teman satu kelas sekaligus Bu Guru satu ini.

"Embun! Kamu anaknya Pak Komite yang Nasrani itu kan? Ibumu Islam bukan?"

Bu Sukma menanyaiku dengan lantang seolah hanya kami berdua di ruangan itu.

"Iya Bu..."

Jawabku sembari mengelap telapak tanganku yang mulai dibanjiri keringat. Aku melihat wajah Nanik iba terhadapku.

"Nah anak-anak, Embun ini merupakan salah satu contoh anak yang bisa dikatakan haram. Kenapa? Karena terlahir dari orang tua yang berbeda keyakinan. Meskipun waktu menikah mereka satu agama ya"

Kurasakan dadaku semakin sesak, suasana semakin hening dan beberapa pandangan mengarah padaku. Aku tertunduk menahan sedih, menahan takut, menahan perih yang tak bisa digambarkan. Sementara Bu Sukma semakin merajai ruangan dengan kicauannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun