Mohon tunggu...
Ayu Vanda Almawardah
Ayu Vanda Almawardah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

for academics

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Ekonomi Politik Internasional: Interaksi Antara Kekuatan Politik dan Kesejahteraan Ekonomi Global

29 Februari 2024   21:57 Diperbarui: 29 Februari 2024   22:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi Politik Internasional (EPI) merujuk pada studi mengenai hubungan kompleks antara politik dan ekonomi di tingkat internasional. Konsep ini menanamkan pemahaman mengenai bagaimana negara-negara berinteraksi dalam hal keuangan, perdagangan, investasi, dan kebijakan ekonomi lainnya di tingkat internasional. EPI mempertimbangkan bagaimana suatu keputusan politik di tingkat nasional maupun internasional dapat mempengaruhi struktur ekonomi global dan sebaliknya.

Secara sederhana, EPI menganalisis bagaimana suatu keputusan dan tindakan aktor politik seperti negara, organisasi internasional, dan perusahaan multinasional, berinteraksi dengan kekuatan ekonomi seperti perdagangan internasional, investasi, dan lain lainnya. 

Terkait dengan hal ini, fokus utama dari EPI adalah bagaimana interaksi antar aktor politik dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan global, seperti adanya:

  1. Perdagangan internasional dan kebijakan proteksionisme

Dalam konteks Ekonomi Politik Internasional (EPI), perdagangan internasional dan kebijakan proteksionisme merupakan salah satu aspek penting yang sering dibahas. Perdagangan internasional melibatkan pertukaran barang dan jasa antara negara-negara, yang dapat memberikan manfaat ekonomi seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan akses ke berbagai produk untuk konsumen. 

Sedangkan kebijakan proteksionisme merujuk pada praktik negara untuk melindungi industri dalam negeri mereka dengan menerapkan tarif, kuota impor, subsidi, atau hambatan perdagangan lainnya. Tujuan dari proteksionisme bisa bermacam-macam, seperti melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing yang tidak adil, menjaga kedaulatan pangan, atau menciptakan lapangan kerja.

Namun, dalam diskusi tentang Ekonomi Politik Internasional (EPI), kebijakan proteksionisme sering dipertanyakan karena dapat menghambat perdagangan internasional, mengurangi efisiensi ekonomi, dan memicu retaliasi dari negara lain. Beberapa studi dalam EPI menyoroti dampak negatif proteksionisme terhadap pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas ekonomi internasional. 

Dengan demikian, pembahasan mengenai perdagangan internasional dan kebijakan proteksionisme dalam konteks EPI memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana keputusan politik di tingkat nasional dapat memengaruhi dinamika ekonomi global dan hubungan antara negara-negara dalam sistem perdagangan internasional.

  1. Investasi langsung asing dan pengaruhnya terhadap ekonomi domestik

Investasi langsung asing merujuk pada investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau individu dari satu negara ke negara lain, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau mengembangkan bisnis mereka di pasar asing. Dalam konteks EPI, investasi langsung asing menjadi penting karena dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi domestik suatu negara. Investasi langsung asing dapat membawa teknologi baru, manajemen yang efisien, dan modal ke negara penerima, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, pembahasan ini memberikan pemahaman tentang bagaimana interaksi antara modal asing dan ekonomi domestik membentuk dinamika ekonomi global dan hubungan antara negara-negara dalam konteks investasi internasional.

  1. Peran organisasi internasional seperti IMF, World Bank, dan WTO dalam mengatur ekonomi global

Dalam studi EPI, organisasi internasional seperti: International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, dan World Trade Organization (WTO), memiliki peran yang signifikan dalam mengatur dan mempengaruhi kebijakan ekonomi pada tingkat global. Selain itu, organisasi tersebut memiliki keterkaitan dalam membentuk hubungan antar negara-negara dalam sistem ekonomi internasional.

IMF, misalnya, memiliki peran dalam memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mengalami krisis ekonomi. Di sisi lain, bank dunia juga berfokus pada pembangunan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan serta memperbaiki kehidupan masyarakat dunia melalui program-program dan kebijakannya. Sedangkan WTO bertujuan untuk mengatur perdagangan internasional dan memfasilitasi negosiasi dan diskusi antara negara anggotanya.

Sehingga, diskusi mengenai peran mereka dalam konteks EPI memberikan wawasan tentang bagaimana lembaga-lembaga ini memengaruhi kebijakan ekonomi global, distribusi kekayaan, dan hubungan antara negara-negara dalam sistem ekonomi internasional.

  1. Hubungan antara kekuasaan politik dan kekayaan ekonomi di tingkat global

Dalam EPI, isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan semakin menjadi perhatian utama. Isu lingkungan seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi telah menjadi topik yang penting dalam diskusi EPI.

Pembangunan berkelanjutan menekankan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan pelestarian lingkungan untuk memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang. Dalam konteks EPI, isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan sering dipelajari dari perspektif bagaimana kebijakan ekonomi, perdagangan internasional, dan investasi asing dapat mempengaruhi lingkungan dan menciptakan upaya pembangunan berkelanjutan.

Beberapa isu yang sering muncul dalam analisis EPI terkait lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, termasuk tentang bagaimana perdagangan internasional dapat mempengaruhi eksploitasi sumber daya alam, bagaimana investasi asing dapat berdampak pada lingkungan lokal, dan bagaimana kebijakan ekonomi global dapat memperkuat atau melemahkan upaya pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, pembahasan mengenai isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dalam konteks EPI memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana interaksi antara faktor ekonomi, politik, dan lingkungan dapat membentuk dinamika pembangunan global dan hubungan antara negara-negara dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

  1. Dampak globalisasi terhadap ketimpangan ekonomi antara negara-negara

Dalam EPI, peran teknologi dan inovasi dalam membentuk dinamika ekonomi global juga merupakan topik yang penting untuk dibahas. Teknologi dan inovasi memiliki dampak yang signifikan terhadap struktur ekonomi, perdagangan internasional, dan hubungan antara negara-negara dalam konteks globalisasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, misalnya, telah menjembatani perkembangan perdagangan internasional, integrasi pasar keuangan global, dan perubahan cara bisnis dilakukan di tingkat global. Inovasi dalam bidang energi atau sumber daya terbarukan juga menjadi kunci dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian, pembahasan mengenai peran teknologi dan inovasi dalam konteks EPI memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana teknologi menjadi pendorong utama dalam membentuk dinamika ekonomi global, hubungan antara negara-negara, dan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di era globalisasi.

Salah satu contoh dari fenomena ekonomi politik internasional adalah terbentuknya kebijakan proteksi oleh Indonesia terhadap waralaba asing, kehadiran KFC misalnya. Kebijakan proteksi itu sendiri merupakan sebuah kebijakan pemerintah yang diterapkan untuk membatasi dan mengatur jalannya investasi waralaba asing di tanah air. Kebijakan ini dibentuk untuk melindungi kepentingan dari pengusaha lokal, mendorong terjalinnya kerja sama dengan Multinational Corporation (MNC), serta memajukan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Interaksi antara kebijakan proteksi dan investasi asing mencerminkan dinamika kompleks ekonomi politik internasional, yang melibatkan interaksi antara kepentingan politik domestik, kebijakan ekonomi, dan investasi asing. Pengaruh kebijakan proteksi terhadap hubungan internasional juga menjadi faktor penting, dimana kebijakan tersebut dapat memengaruhi hubungan Indonesia dengan negara asal waralaba, menciptakan potensi ketegangan atau kerja sama dalam ranah hubungan internasional.

Selanjutnya, kebijakan proteksi memiliki dampak terhadap ekonomi nasional.  Hal ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan kontribusi terhadap pembangunan negara. Selain itu, terbentuk karena peran berbagai aktor dalam kebijakan proteksi, seperti pemerintah, perusahaan waralaba, dan masyarakat lokal, juga turut memengaruhi implementasi dan hasil dari kebijakan tersebut.

Tidak berhenti disitu, kehadiran dari kebijakan proteksi juga memberikan dampak positif serta negatif terhadap KFC atau perusahan asing itu sendiri. Misalkan, dampak positif tersebut dapat berupa seperti terjadinya peningkatan kerja sama dengan pengusaha lokal dan kemudian menciptakan pasar yang lebih dinamis. Hal ini kemudian akan memperkuat posisi dari KFC, atau perusahaan asing tersebut sebagai mitra strategis bagi pengusaha lokal, yang kemudian dapat meminimalisir resiko bisnis dan meningkatkan keberlanjutan kerja sama tersebut di masa depan.

Kemudian, dampak negatif dari kebijakan proteksi terhadap KFC atau perusahaan asing tersebut seperti terciptanya pembatasan investasi dan kerja sama dengan perusahaan lokal yang dapat menghambat strategi dari KFC dalam meningkatkan keuntungannya.

Sehingga, dengan kasus kebijakan proteksi Indonesia terhadap waralaba asing seperti KFC, dapat dipahami bagaimana fenomena ekonomi politik internasional berperan dalam membentuk dinamika hubungan antara negara, perusahaan multinasional, dan masyarakat lokal. Analisis mendalam terhadap interaksi kompleks antara kebijakan proteksi, investasi asing, hubungan internasional, dan peran aktor dalam konteks ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai dampak kebijakan proteksi terhadap berbagai aspek kehidupan ekonomi dan politik suatu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun