Dengan demikian, pembahasan mengenai peran teknologi dan inovasi dalam konteks EPI memberikan wawasan yang mendalam mengenai bagaimana teknologi menjadi pendorong utama dalam membentuk dinamika ekonomi global, hubungan antara negara-negara, dan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di era globalisasi.
Salah satu contoh dari fenomena ekonomi politik internasional adalah terbentuknya kebijakan proteksi oleh Indonesia terhadap waralaba asing, kehadiran KFC misalnya. Kebijakan proteksi itu sendiri merupakan sebuah kebijakan pemerintah yang diterapkan untuk membatasi dan mengatur jalannya investasi waralaba asing di tanah air. Kebijakan ini dibentuk untuk melindungi kepentingan dari pengusaha lokal, mendorong terjalinnya kerja sama dengan Multinational Corporation (MNC), serta memajukan pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Interaksi antara kebijakan proteksi dan investasi asing mencerminkan dinamika kompleks ekonomi politik internasional, yang melibatkan interaksi antara kepentingan politik domestik, kebijakan ekonomi, dan investasi asing. Pengaruh kebijakan proteksi terhadap hubungan internasional juga menjadi faktor penting, dimana kebijakan tersebut dapat memengaruhi hubungan Indonesia dengan negara asal waralaba, menciptakan potensi ketegangan atau kerja sama dalam ranah hubungan internasional.
Selanjutnya, kebijakan proteksi memiliki dampak terhadap ekonomi nasional. Â Hal ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan kontribusi terhadap pembangunan negara. Selain itu, terbentuk karena peran berbagai aktor dalam kebijakan proteksi, seperti pemerintah, perusahaan waralaba, dan masyarakat lokal, juga turut memengaruhi implementasi dan hasil dari kebijakan tersebut.
Tidak berhenti disitu, kehadiran dari kebijakan proteksi juga memberikan dampak positif serta negatif terhadap KFC atau perusahan asing itu sendiri. Misalkan, dampak positif tersebut dapat berupa seperti terjadinya peningkatan kerja sama dengan pengusaha lokal dan kemudian menciptakan pasar yang lebih dinamis. Hal ini kemudian akan memperkuat posisi dari KFC, atau perusahaan asing tersebut sebagai mitra strategis bagi pengusaha lokal, yang kemudian dapat meminimalisir resiko bisnis dan meningkatkan keberlanjutan kerja sama tersebut di masa depan.
Kemudian, dampak negatif dari kebijakan proteksi terhadap KFC atau perusahaan asing tersebut seperti terciptanya pembatasan investasi dan kerja sama dengan perusahaan lokal yang dapat menghambat strategi dari KFC dalam meningkatkan keuntungannya.
Sehingga, dengan kasus kebijakan proteksi Indonesia terhadap waralaba asing seperti KFC, dapat dipahami bagaimana fenomena ekonomi politik internasional berperan dalam membentuk dinamika hubungan antara negara, perusahaan multinasional, dan masyarakat lokal. Analisis mendalam terhadap interaksi kompleks antara kebijakan proteksi, investasi asing, hubungan internasional, dan peran aktor dalam konteks ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai dampak kebijakan proteksi terhadap berbagai aspek kehidupan ekonomi dan politik suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H