Mohon tunggu...
Ayu sugiariyanti
Ayu sugiariyanti Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU SUKA BERBAGI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan keputusan Berbasis Nilai - Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

5 Agustus 2024   11:12 Diperbarui: 5 Agustus 2024   11:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Coaching sebagai "...bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif." (International Coach Federation -ICF).

Tujuan utama coaching adalah membantu coacheeberpikir kritis dan kreatif untuk menemukan sendiri solusi berdasarkan potensi yang dimiliki. Coachee sebenarnya sudah diarahkan melakukan 9 langkah mengambil keputusan dengan proses coaching ini sehingga diharapkan dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan memaksimalkan dampak positif untuk semua pihak.

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam pengambilan keputusan diperlukan emosi yang stabil sehingga pengambil keputusan didasari oleh kesadaran diri dan kesadaran sosial yang baik. Pada proses/langkah pengambilan keputusan, pikiran jernih sangat berpengaruh pada identifikasi dilema etika/bujukan moral, melakukan berbagai uji, dan prinsip yang akan digunakan dalam penyelesaian suatu masalah. Dengan ketenangan hati maka peluang mendapatkan opsi trilema semakin besar. Akan banyak ide muncul sebagai win -- win solution yang tentunya dinantikan oleh pihak -- pihak yang terlibat masalah.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada langkah pertama pengambilan keputusan, seorang pemimpin harus bisa mengenali nilai -- nilai kebenaran yang saling bertentangan. Di sinilah nilai -- nilai yang selama ini tertanam berperan dalam identifikasi nilai benar/salah. Pada uji intuisi seseorang akan membandingkan dan mengkonfirmasi apakah suatu keputusan sesuai dengan kode etik keprofesian dan nilai -- nilai kebajikan yang selama ini diyakini.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Suatu keputusan yang tepat menekan dampak -- dampak negatif sehingga mengusakan tidak ada pihak yang sangat dirugikan. Hal ini akan mewujudkan rasa nyaman, dilindungi, adil, tanpa protes yang akan mengakibatkan ketidaknyamanan di lingkungan tersebut. Kondisi sedikit tidak nyaman tentunya akan dirasakan beberapa orang saat keputusan dihasilkan, namun dengan proses adaptif dan prinsip mendapatkan hasil terbaik maka seiring berjalannya waktu, akan tercipta suasana aman dan nyaman yang dapat dirasakan oleh semua pihak.

Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan -- tantangan di lingkungan saya pada pengambilan keputusan kasus dilema etika adalah kebiasaan yang selama ini berjalan dan pihak -- pihak yang tidak mau keluar dari zona nyaman. Kebiasaan yang terjadi adalah beberapa orang masih "berpikir sepele untuk masalah -- masalah yang mereka anggap kecil". Mereka biasanya menganggap kasus dibiarkan maka akan reda dengan sendirinya. Hal inilah yang membuat masalah kecil tadi melebar dan menjadi suatu kebiasaan karena dimaklumi. Perubahan paradigma jelas berpengaruh, biasanya ada beberapa orang yang kurang adaptif dengen perubahan yang terjadi baik secara kurikulum maupun aturan kinerja yang memang semua mengarah ke IT.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun