Mohon tunggu...
Ayu Sipayung
Ayu Sipayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis sejak kecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Balik Tembok Kontrakan

2 Desember 2024   12:53 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

--

Hari demi hari berlalu, bisnis ceker Ujang makin sukses. Bahkan Dinda sering mampir untuk membantu Ujang membungkus ceker. Mereka jadi sering ngobrol, dan Ujang mulai merasa hidupnya berubah.

"Jang, kamu tahu nggak? Meski cekermu gosong, aku suka karena kamu jualan pakai hati," kata Dinda suatu sore.

Ujang tersipu. "Din, kalau bukan karena kamu, aku mungkin udah nyerah. Kamu bikin aku semangat."

Dinda tersenyum. "Kamu tahu, Jang, sebenarnya aku suka sama kamu sejak dulu."

Ucapan Dinda membuat Ujang hampir tersedak. "Suka? Serius, Din?"

Dinda mengangguk. "Iya, tapi kamu harus janji, jangan pernah berhenti berjuang. Hidup itu berat, tapi kalau kamu mau usaha, pasti ada jalan."

--

Seminggu kemudian, Ujang berhasil melunasi uang kontrakan. Ia bahkan punya cukup uang untuk membeli daster baru untuk Pak Untung---walau daster itu akhirnya ditolak mentah-mentah.

Kini, Ujang bukan hanya dikenal sebagai penjual ceker paling pedas di gang itu, tapi juga pemuda yang berjuang dengan nekat dan cinta.

Di balik tembok kontrakan yang sempit, Ujang menemukan semangat hidupnya kembali. Dan semuanya berawal dari ceker gosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun