"Aamiin, Sya pula dulu ya Makcek"
aku berjalan menuruni pelamin.
"kayaknya kamu akrab dengan keluarga Pak Khairul Sya?" tanya Ain.
Ia terlihat seperti mengorek informasi dariku. Aku bukan mau suuzon hanya saja aku tau tabiat kawanku satu ini. Ini ia tau ceritanya maka tidak akan menutup kemungkinan satu sekolah bahkan satu daerahku pun aku tau kisahku.
Aku membalas ucapannya dengan senyuman. Aku enggan untuk bercerita. semua cerita akan kututup sampai disini saja.
Cerita ini berakhir dengan bahgia. Aku bahagia dengan kesendirianku. Aku bahagia dengan hidupku yang sekarang. Semua aku akan terus bahagia dengan hidupku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H