D.Kesimpulan
Konsep Taubat dalam Al-Qur'an melalui kisah Nabi Adam A.S memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pengakuan atas kesalahan dan upaya untuk memperbaiki diri. Di era modern ini, relevansi konsep ini semakin terasa ketika kita dihadapkan  pada tantangan moral yang kompleks.Â
Dengan memahami taubat sebagai proses refleksi diri, penerimaan pengampunan, tanggung jawab sosial, dan komitmen untuk perubahan, kita dapat membangun kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis baik bagi diri sendiri mmaupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Konsep taubat dalam Al-Qur'an menekankan bahwa manusia, yang tidak luput dari kesalahan, diberikan kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar melalui taubat. Taubat terdiri dari empat unsur: penyesalan, pengampunan maksiat, permohonan pengampunan, dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan.Â
Dua syarat utama taubat adalah pelaksanaannya harus segera dan disertai dengan amal saleh. Analisis kisah Nabi Adam menunjukkan relevansi taubat di era modern, mengingat pentingnya pengakuan atas kesalahan dan upaya perbaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Â
Daftar Pustaka
Muftahus Surur "Konsep Taubat Dalam Al-Qur'an" Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Vol.8 No. 2 Agustus 2018
Wahbah al-Zuayli, Tafsir al-Munir, (Beirut: Dar al-Fikr, 2014) XIV
Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, (Beirut: Dar al-Fikr, 2013)
CNN Indonesia, Kisah Nabi Adam A.S Manusia Pertama yang Diciptakan Allah
Detik. Com, Kisah Singkat Nabi Adam A.S, Sang Manusia Pertama Beserta Mukjizatnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H