Mohon tunggu...
Ayu Puspita Sari
Ayu Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah mahasiswa yang berasal dari Riau dan berkuliah di kota Langsa. Saya suka mendengarkan musik dan bermain media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Taubat dalam Al-Qur'an, Analisis Kisah Nabi Adam As dan Relevansinya di Era Modern

14 November 2024   14:14 Diperbarui: 14 November 2024   14:14 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologi taubat merupakan masdar dari - yang bermakna kembali. Taubat secara terminologi syariat adalah menyesal dengan sepenuh hati atas dosa masa lalu, memohon ampunan (istigfar) dengan lisan, menghentikan kemaksiatan dari badan, bertekad untuk tidak mengulangi dosa yang sama lagi di kemudian hari.

Taubat adalah sebuah konsep yang terdiri dari tiga hal yaitu: ilmu, hal (keadaan), dan perbuatan. Ilmu yang dimaksud disini adalah mengetahui besar kecilnya resiko berbuat dosa, dan juga meyakini bahwa dosa adalah pembatas antara diri kita dan segala sesuatu yang kita cintai. 

Ketika seseorang memahami pengetahuan ini jauh di dalam hatinya, dia akan merasakan sakit di hatinya karena dia akan   kehilangan semua yang dia cintai. Jika ia mengetahui bahwa kerugian itu adalah akibat dari perbuatannya, maka ia akan sedih dan susah.

 Itulah yang disebut penyesalan. Saat rasa sakit ini bertambah dan menguasai pikiran kita, kita akan memutuskan untuk melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan masa kini, masa lalu, dan masa depan kita. Sekaranglah saatnya, namun hendaknya ia segera menghentikan perbuatan dosa yang dilakukannya. 

Masa depan adalah bertekad untuk meninggalkan perbuatan dosa sampai akhir hayat. Sedangkan masa lalu adalah memperbaiki kesalahannya yang sudah berlalu dengan berbuat baik dan melakukan amal shaleh.

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa taubat memiliki 4 unsur penting. Yang pertama yaitu penyesalan dari kesalahan atas dosa di masa lalu. Yang kedua untuk segera meninggalkan kemaksiatan. Yang ketiga memohon ampunan kepada Allah SWT, dan yang terakhir yaitu tekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Unsur terakhir ini mendorong manusia untuk selalu meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT dan lebih berhati-hati dalam bertindak masing-masing.

B.Analisis Kisah Nabi Adam A.S

Kisah Nabi Adam A.S dalam Al-Qur'an tidak hanya berfungsi sebagai narasi sejarah, tetapi juga sebagai sumber pelajaran penting tentang konsep taubat. Dalam konteks ini, taubat menjadi tema sentral yang menggambarkan perjalanan spiritual manusia dari kesalahan menuju pengampunan Allah. Di era modern, pemahaman ini memiliki relevansi yang mendalam, mengingat tantangan moral dan etika yang dihadapi oleh masyarakat saat ini.

Nabi Adam A.S adalah manusia pertama yang diciptakan Allah dari tanah, dan dia diangkat sebagai khalifah di bumi. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 30, Allah berfirman kepada para malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk dari tanah untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Ini menunjukkan bahwa Adam memiliki tanggung jawab besar sebagai khalifah dan makhluk yang paling sempurna di antara ciptaan-Nya.

Setelah hidup di surga dengan segala fasilitasnya, Adam dan Hawa dilarang mendekati pohon tertentu. Namun, mereka tergoda oleh iblis dan akhirnya melanggar perintah Allah dengan memakan buah dari pohon tersebut. Akibat pelanggaran ini, mereka diusir dari surga, yang menandai awal dari perjalanan hidup mereka di bumi.

Dalam Surah Al-A'raf ayat 19-25, Allah menjelaskan bahwa Adam dan Hawa harus menjalani kehidupan yang penuh tantangan setelah diturunkan ke bumi. Setelah menyadari kesalahan mereka, Adam dan Hawa memohon ampun kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun