1. Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif
Tujuan kita melaksanakan asesmen diagnostik kognitif di antaranya:
a. Mengidentifikasi capaian kompetensi peserta didik.
Artinya, sebelum kita merancang proses pembelajaran kita harus mengetahui kondisi seberapa tingkat kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik. Jadi, kalau kita akan melakukan pembelajaran matematika di kelas 3 SD maka kita perlu mengidentifikasi melalui asesmen diagnostik kebutuhan dari matematika kelas 3 yang pernah dipelajari di kelas 1 atau di kelas 2. Begitu juga untuk mata pelajaran yang lain, jadi bisa mengarah ke mata pelajaran prasyarat atau capaian prasyarat yang telah dilewati oleh peserta didik kita.
b. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata peserta didik.
Pembelajaran di kelas kita berbasis kelompok atau berbasis kelas yang mana mungkin jumlah peserta didik atau rata-ratanya kisaran 25-30 maka agar pembelajaran kita bisa mencakup lebih banyak peserta yang lebih paham maka kita harus tahu seberapa rata-rata dari capaian pembelajaran kompetensi rata-rata peserta didik kita, sehingga kita tepat dalam merancang proses pembelajaran.
c. Memberikan kelas remedial atau kelas tambahan kepada peserta didik yang kompetensinya di bawah rata-rata.
Hal ini sebagai bentuk layanan individu setelah mengetahui seberapa capaian peserta didik kita. Ketika capaian dari peserta didik kita terhadap suatu kompetensi tertentu ternyata di bawah rata-rata maka kita bisa merekomendasikan untuk diberikannya kelas remedial atau kelas tambahan begitu juga untuk peserta didik yang berlebih bisa diberikan kelas pengayaan.
2. Tahapan Asesmen Diagnostik Kognitif
Berikut tahapan dalam melakukan asesmen diagnostik kognitif:
a. Persiapan