Diantara ketiga dimensi tersebut yang paling banyak dibahas adalah tekanan illokusi. Istilah tindak tutur umumnya diterjemahkan secara sempit dengan sekedar diartikan sebagai tekanan illokusi suatu tuturan. tekanan illokusi suatu tuturan adalah apa yang diperhitungkan tekanan itu.
Leech (dalam Rusminto, 2010: 23) menyatakan bahwa tindak bahasa ini lebih kurang dapat disamakan dengan sebuah tuturan kalimat yang mengandung makna dan acuan.Â
Wujud tindak lokusi adalah tuturan-tuturan yang berisi pernyataan tentang sesuatu. Kemudian Moore (dalam Rusminto, 2010: 23) menyatakan bahwa tindak ilokusi merupakan tindak tutur yang sesungguhnya atau yang nyatayang diperformasikan oleh tuturan, seperti janji, sambutan, dan peringatan. Mengidentfikasi ilokusi lebih sulit dibandingkan lokusi, sebab pengidentfikasian tindak harus mempertimbangkan penutur dan mitra tuturnya.Â
Selanjutnya, tindak tutur perlokusi adalah dampak yang ditmbulkan oleh tuturan terhadap mitra tutur, sehingga mitra tutur melakukan tindakan berdasarkan isi tuturan. Levinson (dalam Rusminto, 2010:23) menyatakan bahwa tindakan perlokusi lebih mementingkan hasil, sebab tindak ini dikatakan berhasil jika mitra tutur melakukan sesuatu yang diinginkan oleh penutur.
METODE
Metode yang digunakan yaitu simak catat. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari berbagai status yang mengandung tindak tutur dan sedang menjadi pusat perhatian dalam media sosial.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tindak tutur yang terdapat dalam tuturan Feix Siauw mengenai BPIP.
Analisis tindak tutur lokusi
Tindak tutur lokusi adalah suatu tuturan yang bermakna secara umum dan maknanya terdapat dalam kamus.
Berdasarkan data di atas jelaslah bahwa tindak tutur tersebut termasuk ke dalam tindak tutur lokusi karena makna dari tuturan Feix Siauw dapat diketahui secara umum. Dari tuturan tersebut dapat diketahui bahwa Feix Siauw tidak mungkin menjadi pembina BPIP yang diketahui memiliki gajih sampai 120 juta. Andai ia ditunjuk, ia tidak akan berani. Mempancasilakan saja tidak bisa apalagi menjadi BPIP.