KOH (kalium hidroksida)
Ba(OH)2 (barium hidroksida)
Pada amonia (NH3), itu merupakan senyawa molecular yang berwujud cair maupun gas, yang dimana digolongkan sebagai basa. Jika diperhatikan bahwa sepanjang zat itu akan menghasilkan ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air, walaupun tidak mengandung ion hidroksida dalam strukturnya, zat itu tetap disebut dengan basa.Â
Pada kenyataannya, ketika amonia dilarutkan dalam air, NH3 akan bereaksi sebagian dengan air dan menghasilkan NH4 dan OH. Sehingga amonia ini dapat digolongkan sebagai basa.
  Kemudian pada persamaan reaksi. Selain tata nama senyawa, persamaan reaksi ini juga dapat menentukan senyawa yang akan kita tentukan, yang dimana pada persamaan reaksi ini bertujuan untuk menyetarakan suatu zat-zat yang terdapat pada senyawa tersebut yang dimana melalui reaksi kimia.
Pada saat menulis persamaan reaksi ini perlu dihubungkan dengan tanda panah  yang dimana menyatakan arah dari reaksi kimia tersebut. Jadi tanda panah dalam reaksi kimia tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu irreversible (searah) dan reversible (berlawanan arah).Â
Nah, pada persamaan reaksi ini akan menunjukkan perubahan perubahan fisik pada zat, seperti wujud jenis zat, suhu, dan konsentrasi pada zat tersebut, serta jumlah atom yang bereaksi dengan hasil reaksinya. Pada persamaan reaksi ini juga perlu penyetaraan reaksi, yang dimana dalam penyetaraan reaksi ini bertujuan untuk menyamakan jumlah atom kiri dan kanan pada persamaan reaksi.
Jadi, itu tadi merupakan penjelasan mengenai tata nama senyawa dan persamaan reaksi yang dimana memang sangat bermanfaat bagi kita dalam menentukan dan mengetahui senyawa kimia dalam kehidupan sehari-hari terutama pada saat kita mempelajari kimia dan melakukan sebuah penelitian.Â
Referensi:
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
https://ranisuharni.wordpress.com/kimia-kelas-x/tata-nama-dan-persamaan-reaksi-kimia/